Suara.com - Perhelatan Piala Dunia memang selalu mencuri perhatian banyak orang. Euforia pesta sepakbola juga turut dirasakan masyarakat Indonesia meski Timnas Garuda belum bisa ikut berpartisipasi dalam ajang empat tahunan tersebut.
Di balik tontonan pertandingan sepakbola sebagai hiburan, rupanya terdapat hikmah positif yang juga bisa diambil. Pendakwah habib Husein Jafar mengungkapkan bahwa setidaknya ada dua hikmah yang bisa menjadi pelajaran dari Piala Dunia.
"Hikmah itu harta karunnya orang beriman yang harus dipungut di mana saja ditemukan,” kata Nabi Muhammad. Maka kita harus selalu jeli mencari hikmah (pelajaran) dalam segala momentum," tulis habib Jafar lewat unggahannya di Instagram, dikutip Kamis (15/12/2022).
Pendakwah yang kerap dijuluki habib milenial itu melanjutkan, Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar itu seharusnya tidak sekadar jadi tontonan, tapi juga tuntunan. Sebab ada hikmah yang bisa jadi pembelajaran hal baik.
Baca Juga: Hasil Akhir Kroasia vs Maroko 2-1: Squad Singa Atlas Gagal Bawa Pulang Juara 3 Piala Dunia 2022
"Sedari awal saya melihat Piala Dunia bukan soal kemenangan, apalagi perjudian. Melainkan adalah keindahan. Dan keindahan hikmah itu yang saya lihat pada (slide 1) tentang penghormatan pada ibu, dan (slide 2) tentang tanggung jawab dan keberkorbanan," tuturnya.
Ia mengunggah dua foto yang cukup viral selama perhelatan Piala Dunia. Foto pertama berupa momen striker Timnas Maroko Sofiane Boufal yang berdansa dengan ibunya usai pertandingan perempat final Piala Dunia setelah mengalahkan Portugal.
Boufal merayakan kemenangan timnya yang berhasil lolos ke semifinal Piala Dunia untuk pertama kalinya dengan mengajak sang ibu turun ke lapangan dan berdansa bersama.
Foto kedua yang diunggah habib Jafar berupa potret pendukung Timnas Jepang yang memunguti sampah di tribun stadion usai pertandingan. Aksi itu viral sejak awal perhelatan Piala Dunia dengan mencuri perhatian publik seluruh dunia.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia, Timnas Kroasia Kalahkan Maroko 2 - 1 untuk Amankan Peringkat Ketiga