Suara.com - Keputusan Najwa Shihab belum berhijab sampai saat ini sering menjadi sorotan banyak warganet. Maklum saja, jurnalis kenamaan tersebut merupakan seorang anak dari ulama atau cendekiawan ilmu Al Qur'an, Muhammad Quraish Shihab.
Untuk menjawab banyaknya pertanyaan tersebut, dalam YouTube Denny Sumargo, Najwa Shihab pun menguraikan sebuah analogi yang kerap disampaikan sang ayah, yang juga merupakan mantan Menteri Agama Indonesia Kabinet Pembangunan VII.
“Aku tuh ada analogi yang kerap abi (sang ayah) berikan ke aku untuk menjelaskan soal berbagai dalil agama,” ungkap Najwa yang dikutip Suara.com pada Sabtu, (17/12/2022).
Menurutnya, ada begitu banyak cara untuk bisa meraih ridho Allah, dan masuk ke dalam golongan orang-orang yang yang Allah anugerahi surga.

"Jadi abi tuh kasih analogi seperti ini, Allah tuh tidak akan bertanya 5+5 itu berapa karena jawabannya pasti satu 10, tapi Allah itu bertanya 10 itu berapa tambah berapa ya?" jelasnya.
"10 itu bisa 9+1, bisa 8+2, bisa 3+7, bisa 6+4. Ada banyak cara untuk meraih ridho Allah tidak harus lewat satu cara karena sekarang sekali lagi kalo ditanyanya 5+5 cuma satu jawabannya,” lanjut perempuan 45 tahun tersebut.
Karenanya, tak hanya melalui hijab, ibu satu anak berusaha untuk bisa meraih surga Allah melalui cara-cara lainnya. Karena menurutnya, ada begitu banyak pilihan yang Allah beri pada hamba-Nya untuk meraih Ridho-Nya.
"Ada banyak cara untuk meraih ridho-Nya, ada banyak cara untuk insyaAllah masuk rombongan orang-orang yang dianugerahi surga," terangnya.
"Dan Allah itu selalu memberikan hidangan, ada teh, ada kopi, ada air putih, ada jus. Pilih hidangan itu dan itu yang kemudian aku jadikan apa namanya analogi itu yang aku pahami dan InsyaAllah aku akan berusaha untuk meraih ridho Allah lewat beragam cara,” sambungnya.
Baca Juga: Nasib Suami Najwa Shihab Tragis, Harus Nurut Kebijakan Istri
Tentu saja jawaban dan analogi istri dari Inrahin Sjarief Assegaf ini menjadi kontroversi. Tak sedikit yang memahami apa yang dimaksud perempuan yang akrab disapa Nana ini, namun banyak pula yang tak sepaham.