Suara.com - Nama Doni Salmanan kembali menjadi sorotan, setelah kasus binary option Quotex yang menjeratnya masuk ke dalam tahap vonis. Namun, keputusan hakim yang disebut menguntungkan lelaki yang kerap disebut Crazy Rich Bandung ini justru membuat par korban murka.
Doni Salmanan yang semula dinilai telah merugikan masyarakat dan menikmati hasil kejahatannya dengan gaya hidup mewah, justru dijatuhi hukuman 4 tahun penjara, lebih ringan dari tuntutan JPU yakni 13 tahun penjara, dengan denda Rp 10 miliar.
Untuk melihat seperti apa kisah Doni Salmanan, Sultan Soreang yang kerap flexing dan bagi-bagi uang, hingga menjadi tahanan, berikut perjalanannya.
1. Heboh karena Video Maru Nazaru
Baca Juga: Vonis Ringan Doni Salmanan, Jauh dari Tuntutan dan Tak Harus Ganti Rugi
Kasus ini pertama kali heboh saat seseorang bernama Maru Nazaru menyebut Doni Salmanan dalam video berjudul "MARU NAZARA MEMBONGKAR KORBAN PENIPUAN AFFILIATOR BINARY OPTION KEDOK DIBALIK SULTAN TRADING" di channel YouTube-nya.
Ia meminta Doni dan afiliator lainnya bertanggung jawab karena banyak korban yang merugi dan merasa tertipu oleh aplikasi trading yang diiklankan mereka.
"Indra Kenz, Doni Salmanan, dan semua afiliator binary option, kalian harus diproses secara hukum. Karena kalian telah menjerumuskan banyak orang, kalian telah menipu banyak orang. Kalian adalah afiliator dan bukan trader. Hanya saja kalian menipu, kalian memanipulasi, sehingga kalian dianggap seorang trader sehingga membohongi banyak orang," ujar Maru dalam videonya.
2. Ditetapkan Menjadi Tersangka
Doni Salmanan resmi menjadi tersangka dalam kasus binary option Quotex pada 8 Maret 2022 lalu. Setelah melewati pemeriksaan secara maraton dari pagi hingga menjelang tengah malam, Crazy Rich Bandung itu diduga melakukan penipuan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Baca Juga: Dipenjara Tetap Kaya, Ini Deretan Harta Mewah Doni Salmanan yang Dikembalikan
3. Tampak Selalu Santai dan Kooperatif
Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus binary option ilegal, Doni Salmanan menunjukkan diri di hadapan media pada Selasa pada 15 Maret 2022.
Pada kesempatan tersebut, suami Dinan Fajrina ini tampak santai menyampaikan permintaan maafnya pada masyarakat. Bahkan, tak seperti rekannya Indra Kenz yang dianggap menyulitkan pihak berwajin, Doni dipuji karena dirinya sempat kooperatif dalam memberikan keterangan.
4. Dituntut 4 Tahun Penjara
Pada sidang vonis Kamis 15 Desember 2022, majelis hakim menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara kepada Doni Salmanan. Selain itu, afiliator Quotex itu divonis denda Rp 1 miliar dengan subsider 6 bulan penjara.
"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara 4 tahun," kata hakim ketua Achmad Satibi di PN Bale Bandung saat membacakan putusan sidang tersebut.
Doni bersalah karena menyebarkan informasi bohong kepada anggota Qoutex. Kasus itu mengakibatkan korban rugi sekitar Rp 24 miliar. Ia pun terbebas dari dakwaan pidana pencucian uang, sebagaimana mana dakwaan kedua.
5. Seluruh Harta Doni Salmanan Dikembalikan dan Tak Perlu Membayar Tuntutan Rp17 M Pada Korban
Hakim beranggapan, aset yang didapat oleh Doni Salmanan sebagai afiliator aplikasi investasi opsi biner Quotex bukan merupakan hasil dari tindak pidana. Karena, regulasi trading atau binary option disebut belum jelas.
Selain divonis ringan, aset Doni Salmanan tak disita untuk negara, melainkan hakim memerintahkan agar aset crazy rich itu dikembalikan ke terdakwa. Serta tak perlu membayar ganti rugi restitusi kepada para korban dengan total mencapai Rp17 miliar.