Suara.com - Timnas Maroko jadi sorotan karena selalu mengakhiri pertandingan Piala Dunia 2022 di Qatar dengan sujud syukur, meski kalah melawan Prancis dengan skor 0-2. Lantas, apa sih keutamaan sujud syukur dalam islam?
Kekalahan timnas Maroko vs Prancis, tetap melahirkan rasa haru karena jadintim Afrika pertama di semifinal Piala Dunia. Bahkan pertandingan yang berlangsung di Stadion Al Bayt, Al Khor itu, Maroko mampu tampil dominan dan menguasai bola.
Tapi Prancis tampak bermain lebih efektif, sementara lini depan Maroko yang dipimpin Youssef En-Nesyri, tumpul dan tak mampu mengonversi banyaknya peluang menjadi gol.
Meski begitu, usai pertandingan, pemain timnas Maroko yang mayoritas beragama islam tetap jalani kebiasaan sujud syukur di atas lapangan, dan berterima kasih kepada penggemar yang mendukung mereka selama Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Timnas Maroko Adukan Wasit Ramos ke FIFA Setelah Kalah dari Prancis
Selanjutnya, Maroko berkesempatan memperebutkan juara tiga Piala Dunia 2022, melawan Kroasia pada Sabtu, 17 Desember 2022 mendatang, pukul 22.00 WIB.
Sementara itu mengutip NU Online, Kamis (15/12/2022) sujud adalah gerakan yang bisa membuat umat islam dekat dengan tuhannya, yakni Allah SWT. Sebagaimana yang diterangkan dalam alquran surat Al-Alaq ayat 19, yang berbunyi sebagai berikut:
"Sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan),”.
Apalagi sujud juga merupakan ibadah istimewa bagi umat islam. Ini karena sikap sujud merupakan bentuk ketaatan umat islam paling nyata kepada Allah. Sujud ini pula yang membedakan antara malaikat hamba Allah yang taat, dengan hama Allah yang durhaka yakni iblis.
Ulama Ahli Fiqih, Imam Ghazali menambahkan, gerakan sujud inilah yang membedakan ibadah salat jadi lebih istimewa, dibandingkan ibadah lain yang diperintahkan Allah SWT.
Baca Juga: Dukung Maroko, Eks Bintang Porno Mia Khalifa Pose Hot Pakai Piyama yang Kancingnya Dilepas Semua
Ghazali bahkan mengibaratkan gerakan sujud sebagai lorong waktu untuknumat islam bertemu dan dekat dengan tuhannya.
Bahkan Nabi Muhammad SAW alias Rasulullah akan merasa senang dan bahagia saat salat, karena jadi penyambung antara dirinya dengan Allah SWT. Termasuk momentum untuk bermunajat, hingga derajat manusia diangkat.
Khusus untuk sujud syukur, Rasulullah melakukannya saat ia merasakan kegembiraan dan saat mendapat nikmat luar biasa.
Sujud syukur dilakukan di luar ibadah salat, dikerjakan saat datang nikmat mendadak, terhindar dari bahaya dan musibah yang menyebabkan kecacatan.
Adapun menurut Zainuddin Al Malibari, dalam kitab Fathul Mu’in doa sujud syukur meliputi ucapan sebagai berikut:
Sajada wajhiya lil ladz khalaqah wa shawwarah wa syaqqa sam‘ah wa basharah bi haulih wa quwwatih fa tabrakallhu ahsanul khliqna.
Artinya yaitu: Diriku bersujud kepada Zat yang menciptakan dan membentuknya, membuka pendengaran dan penglihatannya dengan daya dan kekuatan-Nya. Maha suci Allah, sebaik-baik pencipta.