Perempuan Diprediksi Mendominasi Dunia Kerja di 2023, Ini Cara Maksimalkan Potensinya

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 14 Desember 2022 | 21:35 WIB
Perempuan Diprediksi Mendominasi Dunia Kerja di 2023, Ini Cara Maksimalkan Potensinya
Ilustrasi wanita karier. (pexels/GustavoFring)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring berkembangnya zaman, perempuan telah memiliki kesempatan yang lebih baik dari sebelumnya di berbagai bidang. Namun bukan berarti hal ini akhir dari perjuangan perempuan, karena masih banyak PR yang harus dikejar terutama memperjuangkan kesetaraan di dunia kerja.

Co-Founder Stellar Women, Samira Shihab menyampaikan jika pada 2023, perempuan diprediksi akan mendominasi dunia kerja. Pandemi dan kesempatan bekerja dari rumah membuat 54 juta perempuan kembali ke dunia kerja di awal pandemi.

Untuk membantu para perempuan profesional Indonesia agar semakin percaya diri memaksimalkan potensinya, berani mengambil kesempatan dan merencanakan karier impiannya, Stellar Women bersama dengan TRESemmé mengadakan Women Rise Conference.

"Acara ini bertujuan mendukung perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang dalam memaksimalkan potensi dan membangun rasa kepercayaan diri untuk mencapai karir impiannya," jelasnya dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.

Baca Juga: Sejarah Hari Ibu 22 Desember dan Ide Kado untuk Sang Bunda

Sepakat dengan Samira, Asri Fermana Putri, Brand Manager TRESemmé & Postwash, PT Unilever Indonesia, Tbk. juga menyampaikan bahwa tenaga kerja perempuan terus meningkat namun disaat yang bersamaan masih mengalami kendala internal dan eksternal.

Women Rise Conference, Stellar Women dan TRESemmé  Dukung Perempuan Maksimalkan Potensi Kariernya (Dok.)
Women Rise Conference, Stellar Women dan TRESemmé Dukung Perempuan Maksimalkan Potensi Kariernya (Dok.)

Ia percaya bahwa kolaborasi event Women Rise Conference ini dapat menjadi jalan untuk permasalahan ini. Diramaikan lebih dari 580 peserta, acara ini terdiri dari 3 area dengan 3 program menarik. 

Dimulai dari main stage area dengan berbagai talk show dari perempuan-perempuan profesional, step it up area untuk mengembangkan berbagai skills, serta mentor hours area, tempat mendapatkan ilmu dan pandangan baru dari para mentor.

Women Rise Conference mengumpulkan perempuan independen dari berbagai latar belakang untuk sama-sama berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapinya dalam membangun karir.  

Perempuan hebat di Indonesia, seperti Cathy Sharon, Rachel Amanda, Maria Harfanti, Stefany Chandra, Lika Satvarini, Aliya Amitra, Zhafira Loebis, Revie Sylviana, Intan Ayu Kartika, 14+ women leaders lainnya dari Spotify, META, Lazada hingga Unilever pun ikut berpartisipasi sebagai pembicara dan membagikan pengalaman mereka di dalam acara ini.

Baca Juga: Dear Mahasiswa, Begini 5 Cara Melaporkan Pelaku Pelecehan Seksual yang Benar, Bukan Ditelanjangi dan Dicekoki

Di main stage area, Cathy Sharon, aktris dan Founder & CEO dari SADA Hybrid Beauty, membagikan kisahnya di sesi “Building Unshakeable Confidence to Accelerate Your Career” bersama Lika Satvarini, Maria Harfanti dan dipandu oleh Aliya Amitra. 

Cathy yang awalnya merupakan seorang aktris berhasil mengubah karirnya menjadi sosok womenpreneur dan CEO di saat bersamaan. Hal yang tentunya tidaklah mudah, tetapi dapat Cathy lakukan dengan mengenali kemampuan yang dimilikinya dan tentunya dengan percaya diri.

“Setelah rehat dari dunia entertainment dan mulai menjajaki karir profesional, aku ingin memiliki personal branding yang lebih fresh dan sesuai dengan industri beauty yang aku geluti," ungkapnya.

Jadi, ritual ke salon menjadi salah satu agenda wajib untuk menyiapkan style terbaik, karena kata dia sentuhan profesional untuk rambut yang flawless sangat membantuku lebih percaya diri menjalani rutinitas sebagai womanpreneur, seperti saat akan bertemu client atau meeting.

Dalam sesi talk show tentang berpikir kritis dan strategis bersama Enny Hartati Sampurno, Nina Wirahadikusumah, Sawitri Hertoto pun mengajak perempuan untuk belajar merasa nyaman dengan ketidak tahuan sehingga kita akan selalu mencari tahu.

"Menjadi seorang yang kritis dan memiliki pola pikir yang strategic kuncinya adalah selalu terus bertanya untuk terus berinovasi. Contohnya, untuk menjaga critical dan strategic thinking tanyakan “kenapa”, “what if”, dan “what” itu sendiri," ringkas Zhafira Loebis, Co-Founder Stellar Women.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI