Tangisan Xabiru Ingin Orangtua Rujuk Bikin Hati Pilu, Ternyata Dampaknya Parah Buat Anak

Rabu, 14 Desember 2022 | 19:45 WIB
Tangisan Xabiru Ingin Orangtua Rujuk Bikin Hati Pilu, Ternyata Dampaknya Parah Buat Anak
Rachel pillow talk dengan Xabiru (TikTok/@Rachel vennya)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perceraian Rachel Vennya dan Niko Al Hakim alias Okin kembali jadi pembicaraan, setelah viral anak pertamanya Xabiru tantrum karena rindu kedua orang tuanya bersama. Apa sih dampak perceraian pada anak?

Rachel Vennya di Instagram pribadinya memperlihatkan, Xabiru yang menangis dan sedih karena rindu sang ayah. Padahal hari itu adalah ulang tahunnya yang ke-5, hari yang seharusnya membahagiakan.

"Abang sedih karena bolak balik, abang kangen. Kenapa sih ayah nggak di sini aja," ungkap Xabiru kepada Rachel melalui potongan video yang dibagikan insta_julid, dilihat suara.com, Rabu (14/12/2022).

Rachel Vennya dan Xabiru (instagram.com)
Rachel Vennya dan Xabiru (instagram.com)

Perkataan Xabiru ini membuat banyak netizen terenyuh dan ikut terluka, karena sangat menampakkan anak yang sakit dan terluka karena orangtuanya tidak bersama lagi alias bercerai.

Baca Juga: Digosipin Cerai, Syahrini Malah Asyik Lari-larian Main Salju Bareng Reino Barack

Bahkan Rachel yang melihat ini juga akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya memeluk serta meminta maaf kepada anaknya.

"Maafin mama ya sayang," seloroh Rachel seraya memeluk Xabiru yang menangis kencang.

Tidak bisa dipungkiri, meski disebut-sebut sebagai jalan keluar terbaik bagi kedua orangtuanya, perceraian pasti akan menyisakan luka untuk sang anak.

Inilah sebabnya, sebaik apapun perceraian anak akan selalu jadi korban. Berikut ini dampak perceraian pada anak secara psikologis, mengutip Hello Sehat.

1. Masalah Emosional

Baca Juga: Tetap Ungguh Foto Mesra Bersama Reino Barack, Warganet Duga Matanya Bengkak Pasca Nangis Kejer Diminta Cerai

Perceraian orangtua tentu menyisakan luka yang mendalam pada anak. Apalagi jika anak sudah memasuki usia sekolah atau bahkan remaja. Emosinya yang masih labil dan meluap-luap membuat anak-anak broken home cenderung sulit untuk mengontrol emosi mereka sendiri. 

2. Masalah Pendidikan

Hal lain yang sangat mungkin dialami anak yang broken home adalah menurunnya prestasi akademik di sekolah. Jika ditelisik lagi, masalah stres secara emosional saja sudah dapat menghambat kemajuan akademis anak di sekolah, apalagi perubahan gaya hidup dan suasana keluarga yang tidak harmonis.

3. Masalah Sosial

Akibat perceraian, beberapa anak mungkin akan melepaskan rasa kegelisahan mereka dengan bertindak agresif dan terlibat dalam perilaku bullying (penindasan). Keduanya sama-sama tindakan negatif. Jika dibiarkan terus-terusan, kondisi tersebut dapat mempengaruhi hubungan anak dengan teman sebayanya.

4. Masalah Dinamika Keluarga

Meski bercerai secara damai, pada akhirnya akan menciptakan dua rumah tangga baru yang mengubah interaksi dan peran keluarga. Nah, berdasarkan aturan kehidupan yang baru, anak-anak mungkin perlu melakukan beberapa tugas rumah tangga dan mengambil peran tambahan dalam fungsi dasar rumah tangga yang baru pula.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI