Dari hasil studi tersebut juga ditemukan, mereka yang menggunakan media sosial sebagai sarana curhat berlebihan akan memberikan dampak lebih buruk. Hal ini karena mereka memiliki keinginan untuk memeriksa ponselnya terus-menerus untuk melihat notifikasi dan respons lainnya.
Biasanya, dari curahan hati tersebut, mereka menginginkan sebuah validasi sehingga suasana hatinya bergantung pada penilaian orang lain. Kondisi ini juga yang membuatnya terkadang mencurahkan hatinya agar bisa diakui.
Namun, jika berlebihan dampak yang ditimbulkan akan sangat buruk. Oleh sebab itu, Dr. Natalie menyarankan, agar penggunaan media sosial harus terus dipantau. Jika sudah berlebihan, dapat mengunjungi para ahli sehingga penggunaan media sosial tetap terkontrol.