Ryan Dono Resign Setelah Viral karena Yessy Minta Mahar Sertifikat Rumah, Apa Pertimbangan Sebelum Berhenti Kerja?

Selasa, 13 Desember 2022 | 12:37 WIB
Ryan Dono Resign Setelah Viral karena Yessy Minta Mahar Sertifikat Rumah, Apa Pertimbangan Sebelum Berhenti Kerja?
Yessy bersama Ibunya, Gagal Nikah karena Mahar Sertifikat Rumah (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok Ryan Dono menjadi viral setelah kasusnya dengan mantan calon istri, Yessy yang disebut batal karena meminta mahar sertifikat rumah. Ryan Dono langsung mendapat empati publik dan diundang ke berbagai podcast maupun stasiun televisi untuk mengungkapkan kisahnya itu.

Rupanya, memanfaatkan namanya yang sedang naik ini, Ryan Dono mengungkapkan ingin menjadi Youtuber. Dalam konten yang dibuat di akun tiktok pribadinya, Ryan Dono mengaku, ia akan resign atau berhenti dari pekerjaan sebelumnya.

"Mau resign dulu, mau bikin youtube, mau jadi content creator, doain ya temen-temen ya, aku tanpa kalian tanpa temen-temen tanpa orang tua, aku tidak bisa apa-apa," ungkap Ryan Dono dalam konten yang diunggah di akun @hokcay22 beberapa waktu lalu.

Warganet yang mendengar pernyataan Ryan Dono itu cukup terkejut. Beberapa tidak menyangka kalau Ryan Dono memilih untuk resign dan ingin jadi Youtuber atau content creator.

Baca Juga: Iriana Jokowi Heboh Ketemu Bestie, Ryan Dono Resign dan Pilih jadi YouTuber

Beberapa warganet juga menyayangkan dirinya resign dari pekerjaannya. Hal ini karena pekerjaan bukanlah hal yang mudah didapatkan. Sementara itu, beberapa meminta Ryan Dono untuk mempertimbangkan keputusannya sebelum resmi resign dari pekerjaannya.

Terkait resign dari pekerjaan ini memang membutuhkan pemikiran yang matang. Pasalnya, resign tanpa ada alternatif yang jelas justru akan berdampak buruk bagi diri sendiri nantinya. Oleh sebab itu, sebelum resign terdapat hal-hal yang patut dipertimbangkan dengan matang.

Melansir laman MUO, berikut beberapa hal yang patut dipertimbangakan sebelum memutuskan untuk resign dari pekernyaan.

1. Pastikan ada alternatif

Sebelum memutuskan resign dari pekerjaan, pastikan sudah memiliki alternatif pekerjaan yang lebih baik. Dengan begitu, berhentinya dari pekerjaan sebelumnya tidak akan menjadi masalah karena sudah ada jaminan alternatif.

Baca Juga: Mendadak Tenar karena Mahar Sertifikat Rumah, Ryan Dono Nekat Resign Jadi YouTuber, Bagaimana Agar Sukses Jadi Kreator?

2. Negosiasi ulang

Biasanya, ketika seseorang memutuskan resign, hal ini didasari sebuah alasan di baliknya. Perusahaan sebelumnya akan bertanya apa alasan karyawannya itu mengundurkan diri. Bagi beberapa perusahaan, mereka akan berusaha mempertahankan karyawannya dibanding mencari baru. Pada hal ini akan ada negosiasi ulang sehingga karyawannya itu memilih untuk tidak resign.

3. Perhatikan keuangan

Jika belum ada alternatif tetapi ingin resign, penting juga memperhatikan kondisi keuangan. Artinya, keuangan akan sangat berpengaruh pada kehidupan nantinya saat mencari pekerjaan. Oleh karena itu, keuangan menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan sebelum resign dari pekerjaan.

4. Bagaimana menghidupi fase pengangguran

Tidak semua yang resign telah memiliki alternatif pekerjaan. Oleh karena itu, mereka harus memenuhi kehidupannya selama menganggur. Untuk itu, usahakan memiliki dana darurat agar tidak menjadi masalah saat menganggur.

5. Utang juga harus diperhatikan

Jangan sampai resign dari pekerjaan dan justru masih memiliki tunggakan utang yang harus dibayar. Hal ini akan membuat diri sendiri berada dalam masalah nantinya. Untuk itu, pastikan adanya alternatif pekerjaan jika masih memiliki utang yang harus dibayar.

6. Lihat hal berharga dalam pekerjaan

Meski merasa tidak cocok, terkadang dalam pekerjaan ada hal-hal berharga di dalamnya. Mungkin dari pekerjaan lama ada beberapa pelajaran berharga dalam diri sendiri. Itu akan menjadi refleksi bagi diri sendiri. Pasalnya, terkadang meski sudah pindah, perasaan justru lebih baik di pekerjaan lama.

7. Manfaat di pekerjaan saat ini

Setiap pekerjaan biasanya memiliki manfaat yang ditawarkan kepada karyawannya. Hal ini bisa menjadi petimbangan lebih lanjut. Apakah pada perusahaan berikutnya memiliki tawaran serupa, lebih baik atau sebaliknya.

8. Apakah ada kewajiban memenuhi kebutuhan orang lain

Resign dari pekerjaan mungkin akan mudah jika melakukannya tanpa adanya tanggungan orang lain. Namun, ketika ada kewajiban memenuhi kebutuhan orang lain, memilih resign tanpa adanya alternatif bukanlah hal baik. Untuk itu, pastikan ada alternatif untuk bisa memenuhi kebutuhan orang lain tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI