Suara.com - Ada pertanyaan abadi yang dihadapi oleh calon pembeli hunian, terutama hunian pertama. Lebih baik, nyaman, dan menguntungkan membeli apartemen atau rumah tapak? Dengan asumsi bahwa hasil pilihan ini akan jadi tempat tinggal dalam jangka panjang, tentu banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Faktor-faktor ini dipengaruhi karakter dan preferensi Anda sebagai calon pemilik hunian. Kemudian, juga pola dan gaya hidup, jenis pekerjaan, jumlah anggota keluarga yang akan tinggal di hunian tersebut, moda transportasi yang digunakan untuk beraktivitas setiap hari, dan masih banyak lagi.
Satu hal yang pasti, rumah atau apartemen ini harus bisa mendukung semua aspek dalam kehidupan penghuni rumah. Di antaranya, sebagai tempat tinggal yang nyaman dan menyenangkan. Di sisi lain, menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam beraktivitas. Dua hal ini sama-sama bisa didapatkan dari rumah tapak atau apartemen.
Hanya saja, caranya mungkin sedikit berbeda. Ada orang yang lebih suka cara yang ditawarkan apartemen dan ada yang lebih suka dari rumah tapak. Selain faktor gaya hidup, faktor-faktor lain seperti finansial juga berpengaruh besar dalam pembelian hunian, khususnya bagi calon pembeli rumah pertama.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Bayi Tewas Dianiaya Pacar Ibunya karena BAB, Pelaku Telah Ditahan
Mulai dari harga hunian itu sendiri, biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan, serta biaya untuk merawat hunian dalam jangka panjang. Ini semua menjadi faktor yang harus dipertimbangkan ketika memilih rumah versus apartemen.
Sebagai bahan pertimbangan, Dekoruma sudah mengumpulkan beberapa perbandingan antara kepemilikan rumah dan apartemen. Dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang bisa menjadi bagian dari pengambilan keputusan.
Daya Tarik Akses dan Fasilitas Apartemen yang Tidak Dapat Dipungkiri
Salah satu daya tarik utama dari apartemen, khususnya bagi keluarga muda adalah akses yang lebih mudah dan fasilitas yang relatif lebih lengkap dibandingkan rumah tapak. Mayoritas apartemen berada di tengah kota atau kota satelit dengan akses transportasi umum yang lebih lengkap dan banyak.
Begitu juga dengan fasilitas di dalam dan sekitar apartemen. Selain fasilitas umum yang terjangkau, seperti sekolah, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan, fasilitas apartemen lah yang menjadi daya tarik utama.
Baca Juga: Sadis! Pria Ini Banting Bayi 2 Tahun Hingga Tewas Gegara BAB di Kasur
Kolam renang, gym, jogging track, multifunction room, bahkan apartemen yang berkonsep superblok juga bisa langsung menyambung ke mal dan perkantoran. Rumah tapak dengan harga yang setara belum tentu bisa memberikan fasilitas-fasilitas ini di dalam kompleks atau cluster.
Biaya Perawatan Apartemen: Bisa Sama Atau Lebih Mahal, Namun Setimpal
Dengan berbagai fasilitas di dalam kompleks apartemen yang didapat, kemudian biaya keamanan, pemeliharaan lingkungan, parkir, dan lain-lain, biaya perawatan apartemen bisa saja sama atau bahkan lebih mahal daripada rumah tapak. Apalagi di apartemen yang kategorinya premium.
Namun, biaya renovasi apartemen bisa dibilang relatif lebih murah. Pemilik apartemen hanya perlu merenovasi interior apartemen. Eksterior dan fasilitas dipelihara oleh pengelola. Sementara, pemilik rumah tapak biasanya akan dipusingkan dengan renovasi eksterior dan interior rumah.
Cat yang mulai mengelupas, atap pecah atau bocor, dan urusan pemeliharaan rumah lainnya yang harus dikerjakan sendiri. Selain ini pun, masih harus membayar iuran keamanan, kebersihan, dan pemeliharaan lingkungan. Namun di sisi lain, rumah tapak juga menawarkan beberapa hal yang mungkin tidak ada saat seseorang memutuskan untuk tinggal di apartemen.
Keleluasan dan Kebebasan Rumah Tapak, Mulai Dari Membangun Hingga Tinggal
Jika Anda adalah orang yang memperhatikan detail, membutuhkan permintaan-permintaan khusus, dan punya kebiasaan atau hobi unik, rumah tapak akan lebih ideal. Keleluasaan dan kebebasan yang ditawarkan dalam memiliki rumah, tidak dimiliki oleh orang-orang yang membeli apartemen.
Mulai dari mendesain dan membangun sendiri rumah berdasarkan visi, mengisi interiornya, dan pada dasarnya membangun tempat tinggal yang nyaman dan layak. Pemilik apartemen hanya bisa mendekorasi interior dan tidak punya keleluasaan untuk mendekorasi fisik bangunan.
Kemudian, rumah tapak bisa punya halaman luas untuk penghuni yang hobi berkebun. Tidak perlu khawatir juga mengganggu tetangga dengan suara musik atau tertawa karena ada jarak antar satu rumah dengan rumah lainnya.
Status Kepemilikan dan Legalitas yang Lebih Jelas Sebagai Aset
Meskipun tidak berlaku untuk semua rumah tapak atau apartemen, tetapi status kepemilikan hunian sebagai aset penting bagi banyak orang, terutama calon pembeli. Banyak apartemen yang masih menggunakan status Hak Guna Bangunan (HGB) yang berarti kepemilikan terhadap unit terbatas dan bisa saja hilang.
Sementara, kebanyakan rumah sudah menggunakan Sertifikat Hak Milik (SHM) yang memberikan status kepemilikan penuh pada pembeli. Beberapa apartemen sudah menerapkan sistem ini, tetapi belum semuanya. Terutama untuk apartemen yang non-premium.
Faktor-faktor ini menjadi beberapa poin utama yang bisa dipertimbangkan dalam memilih antara rumah tapak atau apartemen. Pada akhirnya, keputusan ada di tangan calon pembeli sesuai dengan kemampuan finansial, kebutuhan, proyeksi, dan rencana jangka panjang.
Published by Dekoruma |
Artikel Terkait:
Semua yang Harus Kamu Ketahui Mengenai Jual Beli Rumah!
6 Pilihan Apartemen Murah di Jakarta yang Cocok Bagi Milenial
Mau Beli Rumah Pertama? Simak 7 Tipsnya Agar Tak Salah Pilih!