Survive Selama Masa Pandemi Covid-19, Industri Kosmetika Naik Hingga 20,6%

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 11 Desember 2022 | 08:25 WIB
Survive Selama Masa Pandemi Covid-19, Industri Kosmetika Naik Hingga 20,6%
Ilustrasi perawatan wajah di klinik kecantikan. (Foto: Dok. Klinik Jasper Skincare)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Data di BPOM mencatat industri kosmetika mengalami kenaikan jumlah perusahaan hingga 20,6% per September 2022 meski di masa pandemi Covid-19.

Data tersebut membuktikan bahwa bisnis kecantikan, kata Dokter Penanggung Jawab Klinik Jasper Skincare, dr. Inge Yuliana, merupakan salah satu bisnis yang tahan terhadap ancaman ekonomi.

Untuk itulah, lanjut dia, klinik kecantikannya semakin giat berinovasi dan beradaptasi.

“Pandemi kemarin membuat kami memberikan berbagai layanan berbasis online bagi para konsumen sehingga klinik kecantikan kami juga bisa survive dan tetap mempertahankan 12 cabangnya,” ujar dr Inge kepada awak media, baru-baru ini.

Baca Juga: Nindy Ayunda sampai Harus Nabung untuk Coba Treatment Kecantikan Ini

Layanan berbasis online klinik kecantikannya selama masa pandemi, sambung dia, dilakukan dengan menggandeng transportasi berbasis online untuk mengantarkan produk, layanan telemarketing dan konsultasi rutin dengan dokter.

Ilustrasi perawatan wajah di klinik kecantikan. (Foto: Dok. Klinik Jasper Skincare)
Ilustrasi perawatan wajah di klinik kecantikan. (Foto: Dok. Klinik Jasper Skincare)

“Hal ini kami lakukan agar para konsumen tetap mendapatkan service optimal dari kami yang sangat antusias melihat pertumbuhan dalam industri ini, bahkan akan lebih baik jika industri ini juga berpartisipasi membangkitkan ekonomi masyarakat yang sempat terjun karena pandemi kemarin khususnya bagi para wanita berkeluarga,” jelas dr. Inge.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa klinik kecantikannya menanamkan value bahwa industri ini dapat membantu perekonomian perempuan yang membutuhkan pekerjaan karena bisnis ini merupakan bisnis yang paling banyak mempekerjakan kaum hawa.

“Selain karena kecantikan selalu identik dengan seorang wanita, bisnis ini juga memiliki beban pekerjaan yang lebih ringan dan waktu yang fleksibel sehingga wanita yang sudah berkeluarga masih bisa menikmati waktu bersama keluarganya setelah bekerja,” katanya.

Berkat inovasi dan strategi marketing yang disesuaikan dengan kondisi selama pandemi, klinik kecantikannya mampu survive hingga sekarang.

Baca Juga: Produknya Masuk Ke Dalam Kosmetik Berbahaya BPOM, Madame Gie Buka Suara

“Seperti saat pandemi Covid-19 kemarin, klinik kecantikan ini bisa mempertahankan sebanyak 12 cabang di saat banyak bisnis lain yang berguguran,” tuturnya.

Hal ini, kata Dr Inge, bisa terjadi karena para sebagian besar perempuan lebih mementingkan kecantikan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.

“Tidak hanya itu, dalam dunia kecantikan selalu ada rasa kebersamaan dan topik yang tidak ada habisnya karena kesamaan minat,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI