Suara.com - Belakangan ini, semakin banyak orang yang suka minum kopi. Hanya saja, ada beberapa mitos umum terkait kopi yang mungkin membuat Anda ragu untuk menikmatinya.
Nah, biar tidak bingung lagi, dirangkum dari Times of India, berikut beberapa mitos tentang kopi yang paling sering bikin salah paham. Apa saja?
1. Menyimpan kopi di kulkas akan membuatnya lebih tahan lama
Ini adalah mitos. Langkah terbaik adalah menyimpan kopi dalam wadah kedap udara untuk waktu yang wajar di tempat minim cahaya, sejuk, dan kering.
Baca Juga: Tingkatkan Stamina dan Energi Tak Selalu dengan Konsumsi Kafein, Ini Cara Lainnya
Menyimpan kopi di lemari es sebenarnya malah membuatnya lembap dan bau sehingga bakal menghasilkan minuman basi, bahkan jika bijinya disimpan utuh. Jadi, cara penyimpanan ini tidak akan membuat kopi lebih awet, tapi malah memiliki efek sebaliknya.
2. Harus menggunakan air mendidih untuk menyeduh atau membuat kopi
Tidak perlu begini. Suhu air mendidih adalah 100 derajat ke atas, jadi diamkan dulu selama 1-2 menit karena suhu air yang kita perlukan untuk menyeduh kopi adalah sekitar 95 derajat. Menyeduh kopi dengan air mendidih malah bisa membuatnya terasa lebih pahit karena gosong.
3. Biji kopi sangrai gelap memiliki lebih banyak kafein
Nyatanya, kopi sangrai gelap justru mengandung kafein lebih sedikit. Semakin lama biji kopi disangrai, semakin banyak kelembapan yang dihilangkan dan akan memperbanyak kafein yang larut.
Baca Juga: Tiga Minuman Ini Sebabkan Anemia Saat Dikonsumsi Bersama Makanan, Kenapa?
Rasanya mungkin memang lebih kuat karena karamelisasi biji yang dibakar, tetapi level kafeinnya tak berarti ikut meningkat.
4. Wanita hamil harus menghindari kopi
Data menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah sedang dianggap aman untuk ibu hamil dan janin dalam kandungan. Studi juga tidak memberikan bukti kuat bahwa konsumsi minuman berkafein dapat mengurangi kemungkinan seorang wanita untuk hamil.
Dua studi besar di AS tidak menemukan korelasi antara konsumsi kafein dan cacat lahir. Selain itu, penelitian terbaru tidak menemukan korelasi antara asupan kafein dan aborsi spontan atau pertumbuhan janin yang tidak normal.