Suara.com - Menjelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, jalan raya di kawasan Solo sudah mulai ramai di jaga ketat oleh TNI. Hal ini terlihat dari salah satu akun Twitter yang mengunggah foto ramainya tentara berjaga di sepanjang jalan jelang pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Dalam cuitan akun Twitter @TextdariNexxx, ia mencolek Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang juga kakak dari Kaesang Pangarep. Sementara itu, Gibran Rakabuming menanggapi kalau warga tidak perlu khawatir dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
“Mas @gibran_tweet sepanjang jalan solo dari McD sampai Grand Mall full tentara,” cuit akun Twitter @TextdariNeri, Kamis (8/12/2022).
“Ya pak. Tenang saja. Silakan beraktivitas seperti biasa. Matur nuwun,” balas Gibran Rakabuming.
Sementara itu, tiba-tiba ada sebuah akun Twitter lain yang menanggapi jalanan penuh dijaga oleh tentara. Akun @AnandaHaloxxxx ini membalas cuitan Gibran Rakabuming dan membandingan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dengan keluarga kerajaan Inggris.
Dalam cuitannya, pemilik akun ini mengatakan wajar jika pernikahan kerajaan Inggris Pangeran Charles dan Lady Di dijaga oleh banyak tentara karena mereka adalah anak raja.
Ia juga membandingkan apakah pengawalan untuk pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pantas seperti keluarga kerajaan di Inggris.

“Kalo pernikahan Pangeran Charles dan Lady Di dijaga 10.800 lebih pasukan Royal Navy di gedung kerajaan Inggris Raya itu wajar dan pantas, karena mereka anak Raja dan Ratu yang berdarah biru dan acara itu memang ada hubungannya dengan kerajaan, kalo anak Presiden pantas gak?” komentar pemilik akun @AnandaHalomoan1 itu membalas cuitan Gibran Rakabuming.
Cuitannya itu langsung menuai kontroversi dari warganet lainnya. Menurut beberapa warganet, pengawalan TNI di pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono adalah hal yang wajar. Apalagi, Kaesang Pangarep merupakan anak seorang presiden.
Beberapa juga membandingkan mengenai sistem pemerintahan negara yang berbeda. Hal ini karena di Inggris menggunakan sistem pemerintahan kerajaan. Berbeda dengan Indonesia yang menerapkan sistem republik dengan kepala negara seorang presiden.