Suara.com - Galon sekali pakai dan isi ulang hingga kini masih menuai pro dan kontra tersendiri. Ada yang menilai bahwa galon sekali pakai lebih baik, semenetara yang lain menganggap bahwa galon isu ulang lebih baik.
Namun menurut CEO & Co-Founder Pointtrash, pengunaan galon PET memang memiliki nilai lebih dibanding dengan galon isi ulang, pasalnya galon PET ini mudah didaur ulang kembali karena penggunaanya sekali pakai.
"Kalau melihat isu ekonomi sirkular ini memang galon PET memiliki value (nilai) dibanding dengan Galon Isi ulang, bahkan banyak sumber kami yang menggunakan galon PET ini, jelas Adin dalam keterangannya baru-baru ini.
Hal tersebut tentunya sejalan dengan Pointtrash Indonesia yang pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Meski Pointtrash berjalan baru 2 tahun tetapi dalam urusan pengeloaan sampah sudah hafal betul bagaimana cara memilah sampah dari sumber-sumber yang bisa didaur ulang atau tidak.
Baca Juga: Ribut-ribut Pelabelan BPA Pada Galon Isi Ulang, Pakar Malah Sebut Makanan Kaleng Lebih Berbahaya
"Masyarakat yang tadinya memiliki prinsip Produksi, memakai dan membuang kini bisa beralih kepada ekonomi sirkular dengan memamfaatkan sampah dengan sebaik-baiknya menjadi nilai," kata dia.
Adin juga juga menjelaskan, ketika sistem ekonomi linier dengan prinsipnya produksi, memakai dan membuang, maka ekonomi linear akan menimbulkan krisis sumber daya.
“Misal Sumber daya materilnya, kertas dibuat dari pohon. Mungkin sumber daya alam yaitu pohon akan habis dibabat untuk bikin kertas baru, kalau kertas lama yang sudah dipakai tidak didaur ulang,” ujarnya.
Dengan prinsip ekonomi sirkular maka terjadilah sirkulasi perputaran dari sisi material, maka akan menjadi kekuatan untuk ketahanan. Karena materialnya tidak mengambil langsung dari alam lagi baik sumber daya mineral dan lain sebagainya. Pemilahan sampah ini dilakukan supaya veluenya muncul.
"Kalau mau nilai ekonomisnya muncul kita pilah dulu. Memilah sampah ini tak sulit, minimal ada 2 tempat sampah di rumah, tak mesti beli pakai saja karung bekas, sesederhana itu,” jelasnya.
Baca Juga: Pakar Kembali Pertanyakan Urgensi Pelabelan BPA oleh BPOM, Apa Katanya?
Saat disinggung soal galon guna ulang, dirinya mengatakan berdasarkan informasi yang dirinya ketahui ternyata galon isi ulang ini sangat mudah Migrasi bahan kimia berbahaya Bisphenol A (BPA) ke dalam air mineral, antara lain karena penggunaan yang berulang-ulang. Masyarakat diimbau agar lebih cermat dan peduli pada kemasan galon guna ulang yang dibeli agar tetap dalam batas aman.
"Saya dengan saat ini sudah ada temuan yang mengkhawatirkan berdasarkan hasil survei BPOM. Hal ini berbeda dengan senyawa Ethylene Glycol (EG) pada plastik kemasan sekali pakai dari jenis Polyethylene Terephthalate (PET), yang sejauh ini belum ditemukan bukti adanya peluruhan yang mencemari air minum di dalam kemasan galon PET, "tutupnya