Suara.com - Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono akan digelar pada 10 Desember 2022 di Yogyakarta. Hajatan ketiga yang digelar Presiden Joko Widodo alias Jokowi ini pun menjadi sorotan publik.
Pasalnya, keluarga orang nomor satu di Indonesia tersebut sempat dicibir nikahkan 3 anak saat jadi Presiden selama dua periode. Hal ini disampaikan beberapa warganet di Twitter putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Menjabat dua periode, Presiden Jokowi mantu 3 kali. Kira-kira total sumbangan yang didapat berapa?," ungkap @abduxxxxx.
"Baru kali ini 3 anak nikah disaat menjabat presiden," kata @deAxxxxx.
Baca Juga: Belum Follow Back Akun Twitter Kaesang, Gibran Rakabuming: Nggak Perlu
"Yah gimana ya bro, pa jokowi kan jabat 2x periode, sekarang tahun ke 8 masa jabatannya. wajarlah kalau anaknya yang udah pada gede menikah pas beliau menjabat jadi presiden. Wong Orang tua saya aja dalam 5 tahun nikahin 3 anaknya.. emang masalah?," ujar @achmxxxxxx membela.
Hal ini pun langsung dijawab oleh Gibran, bahwa selama menikahkan ketiga anaknya, Jokowi tidak pernah menerima amplop maupun hadiah dari para tamu yang hadir.
"Tidak pernah ada sumbangan," katanya singkat.
Gibran juga sempat mengakui bahwa keluarganya tak menerima sumbangan karena status Jokowi yang merupakan Kepala Negara.
Alasannya sendiri adalah demi menghindari gratifikasi yang rawan terjadi ketika pejabat menggelar hajatan.
”Iya juga (karena Presiden), tapi intinya kita nggak mau merepotkan tamu. Kita didatangi tamu undangan bisa rawuh (datang) aja sudah seneng,” tuturnya.
Karena itu, Gibran meminta doa untuk pernikahan Kaesang dan Erina. Ia pun berharap, acara pernikahan sang adik bisa berjalan lancar.
”Ya minta doa aja, minta doa. Karangan bunga boleh, wis itu wae (udah itu aja). Kalau barang-barang, amplop nggak usah nanti malah merepotkan,” jelasnya.
Karenanya tak heran, dalam setiap undangan yang disebar, keluarga Jokowi selalu memghimbau para undangan untuk tidak memberikan uang ataupun hadiah saat menghadiri hajatannya.
Di mana terdapat tulisan pemberitahuan ‘Tanpa mengurangi rasa hormat, Mohon maaf kami tidak menerima sumbangan dalam bentuk apa pun’. Pemberitahuan tersebut tertulis di bagian bawah kartu akses masuk di dalam surat undangan resepsi pernikahan Kaesang dan Erina.
Lantas, apa sih doa yang harus dibacakan saat kita menghadiri pernikahan? Berikut seperti dilansir Muslim.
Sejatinya, ada beberapa lafazh doa untuk pengantin yang dianjurkan untuk dibaca. Diantara doa pengantin yang sudah masyhur di telinga kita ialah doa yang terdapat pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Doa tersebut ialah,
“Semoga Allah memberkahimu di waktu bahagia dan memberkahimu di waktu susah, serta semoga Allah mempersatukan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Dawud no. 2130).
Adapun, doa-doa dengan redaksi lainnya dapat dilihat di dalam kitab Adabuz Zifaf, buah karya dari Syaikh Al-albani.
Selain doa untuk pengantin baru yang dibaca setelah akad nikah, ada doa lainnya yang biasa dibaca oleh para tokoh agama. Berikut ini beberapa di antaranya.
"Allaahumma allif bainahumaa kamaa allafta baina Adam wa Hawwa, wa allif bainahumaa kamaa allafta baina sayyidinaa Ibraahiim wa Saarah, wa allif bainahumaa kamaa allafta baina sayyidinaa Yuusuf wa Zulaikha, wa allif bainahumaa kamaa allafta baina sayyidinaa Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama wa sayyidatinaa Khadiijatal kubraa, wa allif bainahumaa kamaa allafta baina sayyidinaa ‘Aly wa sayyidatinaa Faathimah az-Zahraa."
Artinya, "Ya Allah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Adama dan Hawa, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Ibrahim dan Sarah, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Nabi Yusuf dan Zulaikha, rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Baginda Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallama dan Khadijah Al-Kubra, dan rukunkan keduanya sebagaimana Engkau rukunkan Ali dan Fathimah Az-Zahra."
"Allaahummaj’al haadzal ‘aqda ‘aqdan mubaarakan ma’shuuman wa alqi bainahumaa ulfatan wa qaraaran daaiman wa laa taj’al bainahumaa firqatan wa firaaran wa khishaaman wakfihimaa mu’natad dunyaa wal aakhirah."
Artinya, "Ya Allah, jadikanlah akad ini sebagai ikatan yang diberkahi dan dilindungi, tanamkan di antara keduanya kerukunan dan ketetapan yang langgeng, jangan Engkau jadikan di antara keduanya perpecahan, perpisahan dan permusuhan, dan cukupi keduanya bekal hidup di dunia dan akhirat."