Suara.com - Makna kecantikan bagi perempuan Indonesia ternyata kini maknanya lebih mendalam. Cantik tidak lagi hanya sekadar menarik secara fisik, melainkan juga nyaman bagi tubuh.
Survei dari ZAP Beauty Index 2023 menemukan kalau makna tersebut memang telah berubah dibandingkan tiga tahun lalu.
"Beuaty yang kita maksud makin lama makin menyeluruh bukan cuma dipermukaan. Terlihat transisinya dari 2019 sampai sekarang, kata COO MarkPlus Institute Yosanova Savitry dalam konferensi pers ZAP Beauty Index 2023 di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Menurutnya, perluasan makna akan kecantikan itu bisa jadi bukti kalau kebanyakan perempuan mulai bisa mencintai dirinya sendiri atau self love sesuai keadannya.
Baca Juga: 60 Persen Perempuan Indonesia Ternyata Ingin Punya Wajah Cerah, Haruskah Putih?
"Karena informasi semakin banyak dan kita bisa melihat bahwa sosial media, influencer semakin banyak. Jadi bisa membandingkan dan tadinya hanya sempit terhadap beauty jadi lebih holistik," imbuh Yosanova.
Tiga tahun lalu, lanjurnya, kebanyakan perempuan baru merasa cantik saat melihat penampilannya secara fisik dinilai menarik. Sehingga dengan begitu, perasannya juga ikut merasa cantik.
Berbeda dengan temuan beauty index tahun ini terhadap lebih dari 9 ribu perempuan di seluruh Indonesia.
Meski begitu, bukan berarti perempuan masa kini sudah tidak memperhatikan penampilan. Cantik secara fisik rata-rata diartikan dengan kulit mulus serta tubub sehat.
"Ternyata tubuh sehat dan bugar juga jadi definisi cantik saat ini," imbuhnya.
Baca Juga: Laporan KDRT Pantas Diapresiasi, Publik Minta Lesti Kejora Diangkat Jadi Duta Perempuan Indonesia
Untuk itu, perawatan kecantikan yang dilakukan juga tidak sekadar untuk memperbaiki tampilan luar, tapi juga menyeluruh dari dalam. Tak heran, bika klinik masih jadi incaran para perempuan untuk mempercantik diri.
Bahkan tak sedikit juga kaun hawa yang merasa pergi ke klinik kecantikan sebagai hobi.
"Sebanyak 36,2 persen yang melakukan treatment perawatan di klinik mengaku sebagai hobi. Bahkan lebih dari 50 persen perempuan merasa kegiatan terkait perawat kulit lebih menarik dibandingkan belanja pakaian, tas, dan sepatu," pungkasnya.