Suara.com - Denise Chariesta kembali bikin heboh lewat cuap-cuapnya yang kali ini menyeret perselingkuhan artis berinisial AD dan RA, yang diduga merupakan Ayu Dewi dan Raffi Ahmad.
Pebisnis toko bunga tersebut memyebut jika ia mengetahui rahasia besar ini dari sahabat keduanya yang ia sebut Bulan, yang diduga adalah Luna Maya. Denise Chariesta menyebut jika sosok Bulan ada orang bermulut 'ember'.
Hal ini ia ungkap pada video di kanal YouTubenya bersegmen Da Tau pada 5 Desember 2022 lalu. Menurut Denise, perselingkuhan tersebut terjadi beberapa tahun yang lalu.
“Satu hal yang buat gua yakin kalau perselingkuhan wajar di lingkungan mereka adalah saat gua tau kalau istri dari RD pernah berselingkuh dengan RA beberapa tahun lalu. Dan yang bocorin cerita ini adalah Bulan,” kata Denise.i
Baca Juga: Tutupi Ayu Dewi Selingkuh dengan Raffi Ahmad, Denise Chariesta Sindir Luna Maya: Sahabat Kali Ya
Meski hanya menyebutkan inisial, namun tak sedikit warganet yang berasumsi jika orang yang dimaksud Denise adalah Ayu Dewi dan Raffi Ahmad. Terlebih ia menulis judul dalam videonya ‘PERSELINGKUHAN: AD & SULTAN ANTARA !?’ yang dianggap plesetan Sultan Andara yang dikenal sebagai julukan Raffi Ahmad.
"Bilangin si AD selingkuh sama si RA pas zaman-zaman yang lagi dahsyat-dahsyat itu. Lupa apa ya nama acaranya. Pokoknya dahsyat deh ampe ditonton banyak orang," ungkapnya lagi.
Ucapan tersebut membuat ramai. Tak sedikit warganet yang bertanya apa tujuan Denise sebenarnya, mengapa ia mencari masalah yang bisa membuatnya semakin dibenci publik.
Bahkan dalam Instagram Story nya Denise terang-terangan membenci para artis yang ia sebutkan, hingga merasa jijik. Menurutnya, meski di depan kamera para artis tersebut terlihat diam, namun nyatanya mereka melakukan hal di luar dugaan untuk memboikot Denise.
Seperti membuatnya tidak diundang podcast oleh sederet YouTuber, hingga menghasut seorang makeup artis agar tidak bekerjasama dengannya. Lantas, mengapa sebenarnya seseorang bisa begitu membenci orang lain?
Dilansir Medicinet, kebencian adalah perasaan permusuhan dan penolakan yang intens yang biasanya berasal dari rasa takut, marah, atau rasa terluka. Ini adalah ketidaksukaan atau rasa jijik yang ekstrim.
Kebencian adalah emosi, yang jika dirasakan dengan ekstrim dapat memunculkan ide kekerasan. Kebencian adalah perasaan yang pernah dirasakan dan dialami setiap orang, terutama setelah dikhianati atau disakiti secara fisik atau emosional oleh seseorang.
Adalah normal untuk memiliki perasaan benci sesekali. Namun, merasakan kebencian dalam waktu yang lama dan menyimpan kebencian dapat merusak pikiran dan tubuh.
Orang sering mengabaikan emosi kebencian mereka atau membenarkan dan menyalahkan orang lain atas kebencian mereka. Emosi negatif yang tidak tertangani menumpuk dari waktu ke waktu, memengaruhi pikiran dan tubuh.
Kiat-kiat berikut dapat membantu menghilangkan kebencian, seperti yang dirasakan Denise.
1. Akui bahwa Anda merasa benci. Mengakui hal ini dapat mulai mengatasi emosi ini sendiri dan menemukan solusi untuk masalah tersebut.
2. Pahami akar penyebab kebencian. Kebencian biasanya berasal dari rasa takut, rasa tidak aman, atau ketidakpercayaan.
3. Jangan membandingkan diri Anda dengan orang lain. Berusahalah untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda.
4. Ketika Anda merasa benci atau marah, yang terbaik adalah mundur selangkah dan menghindari reaksi di saat panas. Sulit untuk membuat keputusan yang tepat saat Anda merasa benci dan marah.
5. Saat merasa benci atau marah, Anda dapat mempertimbangkan untuk beristirahat dari situasi tersebut, berjalan-jalan, bermeditasi, bermain dengan hewan peliharaan, atau melakukan aktivitas yang menurut Anda menyenangkan.
6. Hadapi masalah bukan mengabaikan masalah. Cobalah untuk menemukan solusi untuk masalah tersebut. Anda dapat mempertimbangkan untuk berbicara dengan seseorang yang Anda percayai, seperti teman dekat, keluarga, atau pasangan. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk mencari bantuan terapis atau konselor.
Mereka dapat menilai Anda untuk memahami emosi Anda dan asal muasal kebencian. Perawatan umumnya melibatkan konseling untuk membantu mengelola emosi negatif dan mengembangkan mekanisme koping. Obat dapat diresepkan jika diperlukan.