Suka Pakai Hijab Diikat ke Belakang? Desainer Bagikan Tips Agar Pipi Gak Terlihat Tembem

Rabu, 07 Desember 2022 | 18:01 WIB
Suka Pakai Hijab Diikat ke Belakang? Desainer Bagikan Tips Agar Pipi Gak Terlihat Tembem
Desainer Hijab sekaligus Founder Napocut, Zada Amanda. (Dini/Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini tren hijab formal masih didominasi gaya hijab segi empat diikat ke belakang. Tapi siapa sangka menurut Desainer Hijab Napocut, Zada Amanda tren ini tidak cocok untuk pemilik wajah bulat alias wajah tembem.

Ini karena menurut Zada, model hijab diikat kebelakang hanya akan semakin mengekspos wajah yang bulat, hingga disarankan menggunakan hijab menutupi sebagian pipi.

"Kebetulan muka aku bulat, jadi kalau tren sekarang diikat ke belakang, mungkin untuk yang berwajah bulat itu kurang cocok, akrena mukanya terekspos bentuknya. Jadi kalau bulat jangan sampai membuat bentuk muka kita terekspos," ujar Zada dalam acara Grand Launching Store Napocut di Gandaria City lantai 2, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

Selain menutup setengah pipi, pada bagian atas hijab juga tidak disarankan menempel ke dahi, karena lagi-lagi menunjukan wajah yang lebar dan bulat. Sehingga ada baiknya terlihat agak lonjong ke atas atau berbentuk runcing ke atas.

Baca Juga: Dulu Tutup Aurat, Tampilan Mantan Babysitter Mawar AFI Kini Jadi Sorotan Warganet: Kayak Iklan Open BO di Twitter!

"Nah terus, kalau muka bulat atau tembem, ini tuh bagian atas harus agak dinaikan, sehingga dia tidak nempel ke jidat, kalau nempel kan jadi bulat banget, jadi memang itu kita ngakalin-ngakalin," jelas Zada.

Sekedar informasi, Napocut sendiri baru saja merilis koleksi Lumani dan Basic Essential Collection, yakni inner dalam bentuk celana kulot, ciput hijab, manset atau lengan pendek yang terbuat dari serat Tencel.

Tencel adalah serat kain yang terbuat dari kayu yang diambil dari hutan industri, yaitu hutan yang dikhususkan menanam pohon untuk kebutuhan industri.

Pohon yang ditanam di hutan ini tidak memerlukan waktu lama untuk tumbuh, sehingga sesuai dengan konsep sustainable fashion atau fashion ramah lingkungan.

Menurut Zada, ini juga sesuai dengan tren dunia 2023 mendatang dimana seluruh industri fashion mengarah pada konsep sustainable fashion, salah satunya dengan memanfaatkan bahan alami unyuk pembuatan produk fashion.

Baca Juga: Kini Mantap Berhijab, Dewi Sandra Ternyata Sempat Tantang Tuhan: Jawabannya...

"Nggak hanya di Indonesia, memang mereka ingin berikan kontribusi, sehingga mereka ingin sustainable, jadi mereka akan pilih bahan sustanable, dan itu tidak mengurangi tingkat kenyamanan dan tingkat style atau mode yang dibuat," tutup Zada.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI