Guru Mesti Tahu, Begini Cara Kejar Learning Loss yang Terjadi Selama Pandemi Covid-19

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 07 Desember 2022 | 13:15 WIB
Guru Mesti Tahu, Begini Cara Kejar Learning Loss yang Terjadi Selama Pandemi Covid-19
Ilustrasi anak Sekolah Dasar (SD), seragam sekolah (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Learning loss menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh para siswa di Indonesia saat pandemi. Oleh sebab itu, seiring dengan makin membaiknya situasi pandemi Covid-19, pemberian materi esensial harus jadi fokus dalam upaya memulihkan hasil pembelajaran yang hilang selama pandem.

Dalam keterangannya, Peneliti Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Lukman Solihin, mengatakan, bahwa para guru memainkan peran penting dalam upaya tersebut. Untuk meningkatkan hasil pembelajaran, refleksi dengan merujuk pada sejumlah indikator yang bisa dipakai juga penting untuk dapat dijalankan oleh sekolah dan dinas.

Pelajar usai mengikuti kegiatan belajar di SDN Ragunan 08 yang termasuk sekolah berkonsep net zero carbon di Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pelajar usai mengikuti kegiatan belajar di SDN Ragunan 08 yang termasuk sekolah berkonsep net zero carbon di Ragunan, Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

“Misalnya, indikator berbagi pengalaman atau sharing yang mungkin tadinya tidak dipakai oleh para guru, kini seharusnya menjadi bagian dari kegiatan sekolah,” kata Peneliti Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Lukman Solihin, dalam sesi diskusi di ajang Temu Inovasi ke-14 yang digelar di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Dalam diskusi tersebut juga disampaikan hasil studi Kesenjangan Hasil Pembelajaran selama pandemi Covid-19 yang dilakukan Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Program INOVASI.

Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun terakhir menjadi tantangan bagi sekolah dalam menjalankan pembelajaran. Kementerian telah membuat kebijakan, termasuk Kurikulum Merdeka, sebagai opsi pemulihan pembelajaran.

Kurikulum ini membuat sekolah lebih fokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi. Pembelajaran juga bisa lebih mendalam dan bermakna. Para guru dan siswa memiliki ruang dalam pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik. Kegiatan pembelajaran pun bisa lebih relevan dan interaktif.

Selain mengimplementasikan kurikulum yang sesuai, menurut Lukman, sekolah dan dinas pendidikan juga perlu melakukan identifikasi permasalaham, refleksi terhadap hasil yang selama ini dicapai dan melakukan perbaikan apabila ditemukan permasalahan.

Dengan demikian, upaya transformasi pembelajaran dan peningkatan hasil belajar, terutama literasi dan numerasi, bisa berjalan lebih baik.

“Literasi dan numerasi adalah aspek dasar siswa supaya bisa belajar lebih baik di tingkat selanjutnya,” kata Lukman.

Baca Juga: Perayaan Natal Gereja Tiberias Indonesia di GBK

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Tana Tidung, Kalimantan Utara, Irdiansyah, mengatakan bahwa asesmen di awal pembelajaran dan pembelajaran terdiferensiasi yang dipelajari dari Program INOVASI juga terbukti mendorong perbaikan hasil belajar siswa. Kolaborasi pemerintah daerah dan pusat, termasuk UPT di Provinis serta mitra pembangunan dan pihak swasta juga berperan besar dalam membantu sekolah dan siswa dalam pembelajaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI