Suara.com - Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono mendadak menjadi perhatian publik. Pasalnya mereka berdua mengenakan pakai adat Papua dalam salah satu sesi foto. Sayangnya, pakaian yang dikenakan Kaesang dinilai tak sesuai dengan pakaian orang Papua sebenarnnya.
Sebagai lelaki, Kaesang mengenakan rok rumbai alih-alih koteka. Alhasil pasangan yang akan menikah pada 10 Desember 2022 mendatang itu dihujani kritik di media sosial.
Di antara kritik yang bermunculan, Kaesang dan Erina dinilai tidak menghormati budaya Papua. Tak hanya itu, keduanya juga dinilai tidak peka dengan penderitaan rakyat Papua.
"Contoh textbook apropriasi budaya: @kaesangp ga pernah bicara soal penderitaan orang Papua, tau-tau pake pakaian adat Papua, secara asal-asalan pula," cuitan Veronica Koman yang turut mengkritik pakaian adat yang dikenakan Kaesang.
Baca Juga: Tulis Kata Puitis di Instagram, Erina Gudono Malah Diledek Kaesang Pangarep
Terlepas dari kontroversi yang munculakibat foto prewedding tersebut, penting kiranya kita mengenal ragam pakaian adat Papua serta maknanya. Berikut adalah ulasannya.
1. Koteka
Koteka merupakan salah satu bagian dari pakaian adat Papua yang paling ikonik. Pakaian ini berfungsi hanya untuk menutupi kemaluan pria masyarakat Papua. Secara harafiah, Koteka bisa bermakna sebagai pakaian. Koteka juga sering disebut dengan istilah horim atau bobbe.
Di Papua, Koteka terbuat dari bahan kulit labu air yang telah dibersihkan dan dihilangkan bijinya dan buahnya.
Koteka berbentuk pandang dan ujungnya meruncing, mirip seperti wortel. Dan di bagian ujungnya biasanya diberi hiasan bulu ayam hutan atau bulu burung.
Baca Juga: Sukses Bikin Kaesang Pangarep Bucin, Ternyata Begini Sosok Erina Gudono di Mata Jokowi
Agar Koteka memiliki kualitas baik, maka labu air yang digunakan untuk membuat Koteka harus yang sudah tua, katena jika dikeringkan akan mempunyai tekstur yang kuat dan awet.
2. Baju kurung
Jika Koteka merupakan pakaian adat Papua untuk laki-laki, maka baju kurung adalah pakaian adat Papua yang dikenakan oleh perempuan sebagai atasan.
Baju kurung ini banyak dikenakan perempuan Papua bagian barat seperti di Manokwari. Dan biasanya baju kurung ini dipadankan dengan pakaian lainnya yakni rok rumbai bulu yang melingkar di pinggang, lengan dan juga tepi leher.
Ada juga yang melengkapi pakaian adat ini dengan sejumlah asesoris, seperti gelang, kalung yang terbuat dari biji-bijian, hingga penutup kepala yang terbuat dari bulu burung.
3. Pakaian Sali
Pakaian adat Papua ini khusus digunakan oleh perempuan yang masih gadis. Tujuannya untuk mengenali apakah perempuan Papua tersebut sudah menikah atau belum.
Pakaian adat ini dapat dikenakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan terbuat dari kulit pohon pilihan atau daun sagu.
Sali digunakan dengan cara melilitkannya ke bagian tubuh dan lalu diatur agar bagian dalam lebih panjang dibanding bagian luar.
Jika dilihat sekilas, pakaian Sali tampak seperti kain jahitan saat dipakai oleh para gadis di Papua.
4. Pakaian adat Yokal
Jika pakaian Sali digunakan oleh perempuan Papua yang belum menikah atau masih gadis, perempuan Papua yang sudah menikah juga memiliki pakaian adat khusus, yakni pakaian Yokal.
Fungsi pakaian ini adalah untuk menutupi tubuh perempuan bagian atas dan hanya boleh digunakan oleh perempuan yang sudah menikah.
Pakaian Yokal biasanya terbuat dari kulit pohon yang berwarna mencolon, seperti cokelat tanah atau kemerahan. Pakaian ini dibuat dnegan cara dianyam dan dikenakan dengan cara melilitkan memutari tubuh perempuan.
5. Noken
Noken merupakan salah satu asesoris pakaian adat Papua yang dikenakan Kaesang dalam foto preweddingnya.
Ini merupakan tas anyaman khas Papua yang pada masa lalu dipakai dengan cara dikaitkan di kepala. Namun seiring perkembangan zaman, Noken digunakan dengan cara diselempangkan di bahu,layaknya tas pada umumnya.
Noken biasanya terbuat dari kulit kayu atau rotan dengan cara dianyam. Fungsi Noken juga cukup banyak, diantaranya digunakan untuk membawa kayu bakar, sayuran, umbi-umbian hingga barang-barang kebutuhan sehari-hari yang dibeli di pasar.
Jika dalam keadaan kosong, noken juga bisa digunakan sebagai tempat untuk menggendong anak.
6. Rok Rumbai
Rok rumbai ini terbuat dari daun sagu kering yang menutupi tubuh bawah. Biasanya, rok ini jadi pasangan dari baju kurung yang dipakai oleh perempuan. Rok rumbai ini boleh dikenakan oleh pria, bedanya tidak ada pakaian atasan untuk pria.
Kontributor : Damayanti Kahyangan