Suara.com - Viral seorang lelaki berhasil nabung hingga Rp 2,8 miliar, dan rela makan dengan nasi campur garam. Namun langsung ramai-ramai dikritik netizen Indonesia.
Menabung untuk masa depan memang baik, tapi ada loh yang sampai rela hanya makan nasi dan garam saking hematnya. Bahkan seorang netizen bercerita seorang temannya meninggal setelah bekerja keras, tapi tidak bisa menikmati harta yang ia tabung.
"Temanku almarhum kayak begitu, kadang nggak makan, rumah, mobil, sepeda motor 2, kerjanya kernet. Terus meninggal kena lambung, sekarang istrinya yang menikmati sama suami barunya," ujar Dianawati Darmawan di Twitter saat mengomentari berita seorang lelaki yang hanya makan nasi campur garam, mengutip @Askrlfess, Senin (15/12/2022).
Cuitan ini akhirnya viral dan diretweet 363 kali, dan disukai nyaris 3.000 orang. Bahkan di kolom komentar juga dipenuhi perdebatan dan tidak suka dengan cara menabung yang dimaksudkan.
Baca Juga: Viral! Suami Selingkuh Karena Ingin Rasa yang Beda: Ko Tu Vanila, Dia Ini Ada Rasa Mango-mangonya
"Makanya kata nyokap (ibu) gue, ke diri sendiri jangan pelit apalagi kalau soal makanan. Karena kalau kita pelit sama diri sendiri, apalagi soal makanan, berati kita dzolim sama badan yang dipakai untuk cari rezeki. Mending kalau sempet nikmatin hasil, lah kalau keburu meninggal karena nggak jaga pola makan, kan nyesek," ujar @allezvouds.
Tidak sedikit juga netizen yang mengkritisi, bahwa sudah bekerja keras tapi tidak bisa menikmati makanan sehat yang dibutuhkan oleh badan. Apalagi makanan sehat tidak melulu mahal, karena banyak dijajakan di warung makan.
"Padahal kerja capek-capek masa nggak bisa nikmatin makanan sehat sih. Setidaknya untuk urusan makan harus yang bergizi, hemat urusan lain kan bisa. Lagian beli bahan makanan rumahan, kaya sayur buah protein karbohidrat dan lain-lain, nggak semahal itu. Mahalan beli motor mobil," sambung @cecesad1.
Sementara itu, mengutip Hello Sehat, para ahli menemukan bahwa kebiasaan makan yang tidak teratur bisa meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Ini berkaitan dengan ritme sirkadian, yakni jam internal tubuh yang berulang setiap 24 jam. Ritme sirkadian mengatur tidur, pola makan, metabolisme tubuh, nafsu makan, suhu tubuh, pembentukan hormon, pembelahan sel, dan aktivitas biologis lainnya.
Kebiasaan makan pada waktu yang tidak konsisten dapat mengganggu ritme sirkadian tersebut. Secara tidak langsung, kebiasaan ini juga akan mengganggu aktivitas sistem pencernaan dan metabolisme yang diatur oleh ritme sirkadian pada tubuh.