Dalam jurnal Tradisi Melukat Pada Kehidupan Psikospiritual Masyarakat Bali yang ditulis Desak Seniwati, tradisi melukat sesuai dengan sifat manusia mempunyai kebutuhan spiritual/kerohanian, yaitu kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Terkadang kedekatan inilah secara psikologi yang seakan-akan memberikan sugesti merasa tentram dan aman. Dengan kalimat sederhana, dengan mengingat Tuhan, manusia bisa lebih tenang.
Karenanya, selain merupakan upacara yang dilakukan umat Hindu, melukat juga telah dikenal sebagai wisata spiritual yang bisa dilakukan oleh siapapun.