Suara.com - Botox dan filler merupakan dua jenis perawatan yang digunakan untuk mempercantik tampilan wajah. Meski keduanya dilakukan dengan suntikan, rupanya ada perbedaan botox dan filler yang bisa Anda jadikan sebagai perbandingan.
Salah satu alasan mengapa kedua perawatan ini banyak digunakan adalah karena tidak memerlukan operasi. Namun secara fungsi dan jenis suntikan yang diberikan, keduanya memiliki perbedaan. Apa saja perbedaan botox dan filler?
Perbedaan suntikan botox dan filler
Senyawa yang digunakan untuk suntik botox adalah botulinum neurotoxin. Senyawa ini nantinya akan menghalangi sinyal saraf di otot sehingga otot-otot akan menjadi kaku untuk sementara waktu. Hal ini kemudian akan membuat wajah terlihat lebih kencang dan tanpa keriput.
Botox juga banyak digunakan untuk mengurangi ketegangan otot yang menyebabkan migrain atau sakit leher.
Sementara itu, senyawa yang digunakan untuk penyuntikan filler adalah hyaluronic acid, kalsium hidroksiapatit, kolagen atau silikon cair.
Dengan komposisi yang beragam, filler juga memiliki fungsi yang lebih variatif. Filler umumnya digunakan untuk menambah volume dagu, bibir, atau mulut. Filler juga dapat digunakan untuk menyamarkan kerutan, dan bekas luka.
Perbedaan daya tahan botox dan filler
Dengan cara kerja botox yang membuat otot kaku sementara, maka suntikan ini bertahan relatif singkat. Umumnya botox hanya bertahan selama 2–3 bulan. Sementara itu, filler dapat bertahan sampai 6–18 bulan.
Baca Juga: Gunakan Laser dan Suntik Botox, Ini 10 Potret Maia Estianty yang Awet Muda di Usia 46 Tahun
Perbedaan efek samping botox dan filler