Suara.com - Kepala staf Kepresidenan Moeldoko bercerita kalau masa kecilnya jarang makan nasi. Meskipun nasi menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, namun saat dirinya masih anak-anak sekitar tahun 1960-an, justru lebih sering konsumsi sorgum.
"Di kampung saya namanya cantel. Waktu itu tahun 65, nasi susah, jadi makannya gandum," cerita Moeldoko saat acara Sorghum Food Truck bersama Badan Pangan Nasional di Senayan, Jakarta, Minggu (4/12/2022).
Sorgum termasuk golongan tanaman pangan gandum, jagung, padi, dan kedelai. Sehingga secara nutrisi sebenarnya mirip dengan nasi.
Bahkan, menurut Moeldoko, sorgum lebih kaya serat dan sehat dikonsumsi terutama oleh pengidap diabetes.
Baca Juga: Moeldoko Ungkap Kesulitan Saat Pergantian Sosok Panglima TNI
"Sorgum ini bisa jadi alternatif, sebetulnya tanamannya sudah ada. Tpi masyarakat tidak fokus untuk pembudidayaan. Sehingga penting acara ini untuk mengenalkan kepada masyarakat, sehingga makin yakin ternyata sorgum memang enak untuk dimakan," tuturnya.
Sorgum berbentuk biji bulat berwarna putih. Saat akan dimasak seperti nasi, biji itu akan dibiarkan bentuknya dan dimasak seperti biasa. Sementara rasanya hampir mirip dengan nasi jagung.
Bila biji sorgum dihaluskan, maka fungsinya bisa jadi pengganti tepung terigu.
Selain bijinya yang bisa dikonsumsi, Moeldoko menambahkan bahwa tanaman sorgum juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
"Pohonnya bisa untuk makanan ternak. Kedua bisa jadi bahan bakar, ketiga kalau air diambil etanolnya, 70 persen bisa jadi bahan bakar, sisa 30 persen untuk ternak. Nanti tetes dari gula nanti ditambahkan nanti proses untuk menjadikan makanan ternak. Begitu banyaknya sorgum manfaatmya. Dan bisa dipanen tiga kali dalam setahun," tuturnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Penghina Iriana Jokowi Akhirnya Ditangkap, Benarkah?
Bila masyarakat bisa membudidayakan tanaman sorgum, menurut Moeldoko, hal itu bisa memperkaya cadangan pangan serta menekan impor beras.