Suara.com - Belum lama ini sempat heboh mengenai tenda sakinah, yaitu tempat untuk pasangan suami-istri berhubungan seksual bagi para korban gempa di Cianjur. Berdasarkan informasi tenda isakinah ni digagas oleh Feri R Firdaus dengan tujuan memenuhi kebutuhan biologi suami dan istri.
Tenda sakinah tersebut lantas menuai pro dan kontra masyarakat. Beberapa menilai kalau itu adalah hal wajar karena menjadi kebutuhan. Sedangkan di sisi lain, masyarakat menilai kalau dalam keadaan bencana warga Cianjur malah memikirkan masalah seksual.
Namun, baru-baru ini kembali beredar tangkapan layar jika tenda sakinah itu tidak ada. Dalam tangkapan layar yang diunggah akun Instagram @terangmedia, Jumat (2/12/2022), disebutkan kalau tenda sakinah bukanlah tempat untuk para suami-istri berhubungan seksual seperti yang diberitakan.
Rupanya, tenda sakinah tersebut disebutkan menjadi tempat para warga korban gempa untuk memasak dan bersantai.
“Minn bisa bantu up berita yang jadi fitnah ga yaa. Perihal tenda sakinah. Tenda tersebut sebenarnya dipakai untuk dapur dan untuk tamu duduk-duduk,” tulis warga yang mengirimkan pesan di tangkapan layar tersebut.
Bahkan, warga tersebut juga mengirimkan video singkat yang terlihat para warga sedang memasak dalam tenda tersebut. Terlihat banyak peralatan masak yang serta kompor dan gas yang sedang dipakai untuk memasak.
Sementara itu, pada bagian lainnya tersedia beberapa kursi yang digunakan untuk warga duduk bersantai di bawah tenda. Video tersebut dijadikan bukti pengirim pesan itu, kalau tenda sakinah bukan tempat berhubungan seksual seperti informasi yang beredar.
“Aslinya dari h+1 kami berusaha membantu warga sekitar memberikan makanan 3 kali sehari,”tulisnya dalam lanjutan pesannya.
“Tapi sekarang malah ada fitnah seperti itu, sedihh min keluarga besar saya,” sambungnya.
Baca Juga: 6 Fakta Gempa Garut Berkekuatan 6,4 M: Terasa dari Bandung sampai Bantul
Sementara itu, dalam cerita sebelumnya, tenda sakinah sendiri disebutkan sebagai tempat para suami-istri korban gempa menyalurkan hasrat seksualnya. Hal ini juga adanya cerita mengenai warga yang sudah tidak lama pulang bertemu istrinya.
Dikatakan ia ingin melepas rasa rindunya kepada istrinya. Namun, belum sempat menyalurkan hasrat seksualnya, sudah terjadi gempa yang menyebabkan rumahnya rusak.