Suara.com - Di tengah banyaknya cerita Denise Chariesta mengenai sosok RD yang diduga suami Ayu Dewi, Regi Datau justru malah terlihat semakin romantis dengan istrinya. Isu-isu yang beredar rupanya tidak membuat hubungan keduanya menjadi retak
Rupanya, dibalik kekuatan hubungannya Ayu Dewi, Regi Datau mengaku, sudah ada janji dengan orang tuanya. Ia mengatakan, dirinya sudah berjanji akan membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan warahmah hingga menua bersama.
"Kalau kata dia (Regi Datau) kuncinya itu satu ikhlas. Kalau gue juga selalu bilang ke orangtua, nikah itu kan sakinah, mawadah, warahmah," kata Ayu Dewi dalam YouTube Ussy Andhika Official 2 tahun lalu.
Tidak hanya itu, alasan lainnya yang membuatnya akan terus bertahan dengan Ayu Dewi karena dirinya merasa ada amanah yang harus dijaga. Regi Datau mengungkapkan, ia selalu mengingat janji kepada orang tua dan Allah SWT saat menikah dengan pembawa acara satu ini.
Baca Juga: Berhijab di Tengah Isu Regi Datau Selingkuh, Ayu Dewi Sabar Hadapi Anak: Ada yang Nasibnya Sama?
Dengan memutuskan menikah bersama Ayu Dewi, bagi Regi Datau itu menjadi amanah yang harus dipegang.
“Tapi, ada satu lagi yaitu amanah. Kenapa, karena udah janji sama wali waktu nikahin, disaksiin sama Allah dan semua orang yang datang pagi-pagi. Kata (orangtua) 'lo udah ngucapin janji lo di depan semua orang, lo harus amanah sama janji lo' gitu," jelas Regi Datau
Sementara itu, menurut Ayu Dewi amanah yang dititipkan oleh Allah lainnya yaitu anak-anak. oleh karena itu, bagi Ayu Dewi itu harus dijaga dengan baik.
"Gue juga mikirnya anak-anak, karena nggak semua orang itu dipercayai memiliki anak-anak. Itu kan amanah, biar gimana mereka kan lihat orangtuanya," tutur Ayu Dewi.
Berbicara mengenai amanah seperti yang diutarakan Regi Datau dan Ayu Dewi, dalam islam ini diartikan sebagai titipan yang dipercayakan. Mengutip Wakalahmu, amanah menjadi hal yang harus dipelihara dan dijaga sebaik mungkin.
Baca Juga: Profil Ayu Dewi, Dulu Digosipkan Dekat dengan 5 Pria Tampan Kini Suami Diduga Selingkuh
Amanah juga telah tercantum dalam hadis riwayat Ahmad yang berbunyi:
“Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah, dan tidak sempurna agama orang yang tidak menunaikan janji” (Hadis Riwayat Ahmad).
Sementara itu, Dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW sesungguhnya bersabda:
“Setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara adalah pemimpin atas rakyatnya dan akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Amanah kepada Allah SWT
Dalam kehidupan, Amanah diberikan kepada tiga hal, yaitu Allah SWT, sesama manusia, dan diri sendiri. Untuk amanah kepada Allah SWT, dalam Al Quran surat al-Anfal ayat 27 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (Q.S. al-Anfal 8: 27).
Amanah kepada umat manusia
Bukan hanya kepada Allah SWT, amanah juga bisa diberikan kepada sesama manusia. Biasanya, amanah ini berkaitan dengan hak dan kewajiban yang harus dijalankan. Amanah kepada sesama manusia juga terdapat dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 58.
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya …” (Q.S. an-Nisa 4: 58).
Amanah diri sendiri
Kondisi amanah pada diri sendiri lebih mengarah pada hal-hal yang menjadi tanggung jawab. Biasanya, hal ini tergantung dengan hak dan kewajiban yang dijalankan.