Suara.com - Kasus perselingkuhan yang menyeret nama artis Arawinda Kirana kini kembali terkuak. Pasalnya, baru-baru ini Arawinda Kirana mengaku sempat mendapat "love bombing" dari pria berinisial GI yang diduga merupakan pelaku perselingkuhan.
Melalui managementnya, Arawinda mengaku mengenal pria ini sejak April 2022 lalu saat dirinya mendaftarkan diri sebagai member di salah satu gym. Pertemuan keduanya pun diungkap oleh KITE Entertainment melalui Instagram mereka @kite.entertainment.
Dalam keterangannya, KITE Entertainment menyebut pria tersebut sengaja melakukan love bombing dan manipulasi kepada Arawinda, sehingga membuat Arawinda terjebak dalam cinta segitiga dengan suami orang tersebut.
Perselingkuhan Arawinda dan GI pun terungkap ke publik setelah seorang warganet mengungkap bahwa rekannya merupakan istri sah GI yang jadi korban perselingkuhan.
Baca Juga: 10 Artis Tergabung di KITE Entertainment, Muda dan Penuh Bakat
Kontroversi yang membuat karir Arawinda sempat redup tersebut menjadi perhatian publik. Pengakuannya soal love bombing yang diterima oleh Arawinda pun banyak dijadikan bahasan warganet di media sosial.
Lalu, apa sebenarnya love bombing tersebut?
Love bombing sendiri adalah suatu keadaan ketika seseorang menerima perlakuan manis yang biasanya dilakukan oleh lawan jenis ke dirinya, sehingga membuat hati merasa berbunga-bunga.
Love bombing bukan hanya sekadar ucapan atau tindakan, bahkan bisa membentuk mindset baru tentang seseorang. Biasanya, itu sering terjadi dengan pasangan baru yang masih menggebu-gebu untuk saling mengenal satu sama lain.
Hal yang awalnya biasa terasa begitu berlebihan ketika love bombing ini terus menerus dilakukan, sehingga berpotensi terjadi manipulasi antara dua orang pasangan tersebut.
Baca Juga: Duh, Denise Chariesta Foto Regi Datau Saat Rebahan
Tak hanya itu, manipulasi yang dilakukan dalam love bombing ini dapat membuat kita merasa terlalu percaya dengan seseorang sehingga mudah dibohongi.
Budaya "mengungkap cinta" di masyarakat sekitar masih lekat dengan perlakuan manis seperti memberikan pujian atau hadiah kepada pasangan. Hal ini yang membuat kebanyakan wanita sering menjadi korban love bombing karena mudah terbuai dengan perkataan pria.
Walaupun begitu, banyak juga pria yang menjadi korban love bombing sehingga sering dibohongi oleh wanita.
Seorang psikolog klinis asal Chicago, Amerika Serikat bernama Elena Welsh, Ph.D sempat membuat penelitian soal love bombing yang kebanyakan dialami oleh pasangan muda.
Menyandur laman Self.com, Elena mengungkap bahwa love bombing adalah suatu gerakan dari pelaku untuk mencoba membuat korbannya kehilangan kekuatan, kendali hingga ketergantungan dengan pasangannya sebagai individu.
Dampak dari love bombing juga membuat kita malah sering ketakutan ketika tidak bersama pasangan, atau merasa begitu emosional ketika melihat pasangan berlaku hal yang sama dengan orang lain.
Selain itu, love bombing secara tidak langsung mendoktrin kita bahwa mengungkapkan kasih sayang harus dilakukan dengan cara memperlakukan pasangan dengan manis dan berlebihan.
Untuk menghindari love bombing, kita wajib menganalisis perlakuan pasangan terhadap kita tanpa menaruh rasa curiga. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat konsistensi pasangan saat memperlakukan kita, apakah ia terlihat sering memanipulasi atau tidak.
Ciri-ciri paling utama pelaku love bombing adalah dengan sengaja memperlakukan pasangannya dengan begitu manis, namun terlihat tidak konsisten karena sering dibubuhi dengan perlakuan yang tidak mengenakkan atau bahkan berlaku kasar terhadap kita.
Kontributor : Dea Nabila