Suara.com - Nathalie Holscher mengungkaplan problematika yang dirasakan setelah resmi bercerai dari komedian Sule. Setelah dituduh berselingkuh, hingga bercerai demi harta gono gini, kini, perempuan berhijab tersebut bahkan diminta melakukan tes DNA karena sang anak, Baby Azam dibilang tak mirip dengan ayahnya.
Hal tersebut disampaikan Nathalie Holscher melalui postingan Instagram baru-baru ini. Di mana, perempuan yang dikenal lewat profesinya sebagai seorang DJ tersebut mengunggah foto masa kecilnya dan curhatan yang ia rasakan.
"Hai Nathalie Holscher, kamu sudah banyak banget melewati ujian dan cobaan. 1992-2022," tulisnya.
"Direndahkan sesama manusia, direndahkan sesama para perempuan, dihujat mualaf demi harta, dihujat misi berhasil demi sesuatu, banyak berita miring selingkuh dengan mantan manager sendiri," tambah dia lagi.
"Berita miring video syur bersama mantan manager, hamil hasil perselingkuhan mantan manager, dibanding-bandingkan, bercerai demi harta gono gini, dihujat tes DNA karna anak nggak mirip, dihujat adik-adik numpang hidup. Kamu keren Nathalie, kamu kuat!," ungkapnya.
Perihal itu, sejumlah warganet ramai memberikan dukungan kepada Nathalie Holscher yang diterpa isu tidak sedap. Banyak orang mengenal tes DNA sebagai prosedur untuk mengetahui garis keturunan seseorang.
Dilansir Hello Sehat, tes DNA merujuk kepada tes genetik yang dilakukan guna mengidentifikasi perubahan pada gen, kromosom, atau protein dalam tubuh. Pengujian genetik ini melibatkan pemeriksaan DNA.
DNA (deoxyribonucleic acid) sendiri merupakan molekul yang menyimpan semua informasi genetik dan membawa instruksi untuk fungsi tubuh. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit, dan sifat-sifat khusus dari tubuh manusia.
Bagaimana prosedur tes DNA berlangsung?
Baca Juga: Dituding Kumpul Kebo, Nathalie Holscher Akui Fariz Setiap Hari Datang ke Rumah dan Lakukan Ini..
Tes ini melibatkan pengambilan sampel jaringan tubuh yang nantinya akan diteliti di laboratorium.
Hampir seluruh bagian tubuh dapat digunakan untuk sampel tes, tetapi yang paling sering digunakan yaitu darah, rambut, air liur, dan kuku.
Kemudian, sampel jaringan akan dikirim ke laboratorium untuk diamati apakah ada perubahan yang spesifik pada kromosom atau DNA.
Setelah itu, laboratorium akan melaporkan hasil uji secara tertulis kepada dokter atau langsung pada pasien.