![Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. [Rio Motret/Instagram @erinagudono's profile pictureerinagudono]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/11/28/85961-kaesang-pangarep-dan-erina-gudono.jpg)
Larangan bertemu satu sama lain selama masa pingitan juga dirasa bisa memupuk rasa rindu antara pasangan. Itulah mengapa kesan 'manglingi' akan muncul dari benak sang mempelai pria saat pertama kali menatap sang kekasih hati sebagai istri di hari pernikahan mereka.
3. Menghindarkan Diri dari Marabahaya
Banyak orang percaya, semakin dekat hari pernikahan, mereka sangat rentan dengan segala marabahaya. Rintangan tersebut bahkan mungkin saja dapat berpotensi merusak hubungan calon pengantin sehingga rencana pernikahan pun menjadi gagal. Ini adalah kepercayaan Jawa kuno, yang mana musibah tersebut kerap dikenal dengan istilah sarap, sawan, dan sambekalo (penyakit yang tidak dapat terlihat).
4. Lebih Dekat dengan Keluarga
Setelah menikah, pasangan tentu akan mengarungi kehidupan barunya yang berbeda. Banyak pula dari mereka memilih tinggal terpisah dari keluarga kedua belah pihak. Karenanya masa pingitan ini dinilai menjadi momentum yang tepat untuk calon pengantin menghabiskan waktu bersama keluarga. Tak ada salahnya untuk meminta sejumlah wejangan yang berarti sebagai bentuk persiapan dalam memasuki biduk rumah tangga.
5. Meningkatkan Kesabaran dan Kepercayaan dengan Pasangan
Pingitan dapat menumbuhkan rasa percaya di antara calon pengantin sehingga tidak mudah curiga dan gegabah dalam mengambil keputusan. Lamanya waktu pingitan juga mampu membentuk kesabaran yang tinggi sebagai bekal untuk berumah tangga kelak.