Suara.com - Jelang hari bahagianya, yang diduga kuat akan digelar pada 10 Desember 2022 mendatang, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono malah tampak saling mengucapkan kata perpisahan di media sosial masing-masing.
Namun, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono diyakini akan mulai menjalani tradisi pingitan, sebuah proses di mana calon pengantin pengantin tidak diperkenankan untuk bepergian ke luar rumah, termasuk menemui pasangannya sendiri dalam kurun waktu tertentu.
"Sampai ketemu lagi di meja akad," ungkap @kaesangp kepada Erina, dilihat suara.com, Kamis (1/12/2022).
"Sampai bertemu lagi di...," tulis @erinagudono setengah misterius dengan wajah Kaesang yang terpejam.
Baca Juga: Erina Gudono Punya Love Language Physical Touch, Suka Dibelai Kaesang Pangarep?
Hal tersebut, dimaknai agar calon pengantin tidak mengalami hal buruk atau godaan sebelum hari pernikahan mereka. Sehingga nantinya saat hari H, mereka bisa bertemu kembali untuk mengikat janji suci pernikahan tanpa ada masalah.
Selain itu, sebenarnya ada berbagai manfaat pingitan bagi calon pengantin yang menjalaninya lho. Untuk mengetahuinya, berikut daftarnya.
1. Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Sebelum menikah, calon pengantin umumnya akan disibukkan dengan segala persiapan yang tentunya menguras energi dan juga fisik bagi kedua calon mempelai.
Menjalani pingitan dapat menjadi salah satu kesempatan untuk mereka beristirahat, yang baik secara fisik maupun pikiran. Tak heran, jika masa pingitan juga dimanfaatkan bagi banyak calon pengantin untuk melakukan serangkaian perawatan.
Baca Juga: Erina Gudono - Kaesang Pangarep Ucap 'Perpisahan', Kiky Saputri Beli Tas LV Biar Tak Diremehkan
2. Memupuk Rasa Rindu Kepada Pasangan
Larangan bertemu satu sama lain selama masa pingitan juga dirasa bisa memupuk rasa rindu antara pasangan. Itulah mengapa kesan 'manglingi' akan muncul dari benak sang mempelai pria saat pertama kali menatap sang kekasih hati sebagai istri di hari pernikahan mereka.
3. Menghindarkan Diri dari Marabahaya
Banyak orang percaya, semakin dekat hari pernikahan, mereka sangat rentan dengan segala marabahaya. Rintangan tersebut bahkan mungkin saja dapat berpotensi merusak hubungan calon pengantin sehingga rencana pernikahan pun menjadi gagal. Ini adalah kepercayaan Jawa kuno, yang mana musibah tersebut kerap dikenal dengan istilah sarap, sawan, dan sambekalo (penyakit yang tidak dapat terlihat).
4. Lebih Dekat dengan Keluarga
Setelah menikah, pasangan tentu akan mengarungi kehidupan barunya yang berbeda. Banyak pula dari mereka memilih tinggal terpisah dari keluarga kedua belah pihak. Karenanya masa pingitan ini dinilai menjadi momentum yang tepat untuk calon pengantin menghabiskan waktu bersama keluarga. Tak ada salahnya untuk meminta sejumlah wejangan yang berarti sebagai bentuk persiapan dalam memasuki biduk rumah tangga.
5. Meningkatkan Kesabaran dan Kepercayaan dengan Pasangan
Pingitan dapat menumbuhkan rasa percaya di antara calon pengantin sehingga tidak mudah curiga dan gegabah dalam mengambil keputusan. Lamanya waktu pingitan juga mampu membentuk kesabaran yang tinggi sebagai bekal untuk berumah tangga kelak.