Suara.com - Nama Arawinda Kirana tengah hangat diperbincangkan publik karena diduga menjadi selingkuhan Guiddo Ilyasa Purba, seorang pria beristri. Baru-baru ini Kite Entertainment, agensi yang menaungi Arawinda buka suara lewat pernyataan yang diunggah melalui akun Instagram kite.entertainment.
Dalam unggahan tersebut, pihak agensi menyebutkan bahwa wanita 21 tahun itu menjadi korban manipulasi dari Guiddo. Beberapa kalimat juga menyebutkan bahwa pria itu terus melakukan love bombing kepada Arawinda.
Lantas, apa sebenarnya arti love bombing dan mengapa hal itu berbahaya? Melansir dari Cosmopolitan, love bombing adalah taktik kencan manipulatif yang digunakan oleh individu narsis dan kasar.
"Love bombers berusaha untuk segera mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seseorang yang mereka kejar secara romantis dengan menghadirkan citra ideal diri mereka sendiri," kata Lori Nixon Bethea, PhD, pemilik Intentional Hearts Counseling Services.
Baca Juga: Akun Diduga Milik Ibu Korban Pelakor Tulis Pesan Ke Chicco Jerikho: Cara Kalian Kotor
Disebutkan bahwa siapa pun bisa melakukan love bombing, tetapi menurut psikoterapis Ami Kaplan, pelaku paling sering adalah orang yang memiliki gejala gangguan kepribadian narsistik.
"Ini benar-benar tentang mendapatkan orang lain. Kemudian, ketika mereka merasa benar-benar mendapatkan orang tersebut dan merasa aman dalam hubungan tersebut, narsisis biasanya beralih dan menjadi sangat sulit, kasar, atau manipulatif," ungkap Kaplan.
Dia menambahkan bahwa love bomber yang sangat mengidealkan pasangannya akan beralih untuk merendahkan mereka.
Tanda seseorang tengah melakukan love bombing di antaranya seperti memberi hadiah yang luar biasa, sanjungan yang obsesif, chat yang terus-menerus, dan selalu mengharapkan balasan yang cepat.
Ketika Anda ingin memberi batasan dan sedikit jarak, mereka akan membuat Anda merasa bersalah dengan mengatakan ingin selalu bersama denganmu kapan pun itu. Tak hanya itu, secara terus menerus mengecek media sosial Anda hingga meminta password media sosial dengan alasan khawatir, juga termasuk salah satu cirinya.
Baca Juga: Mantan Pacar Arawinda Kirana Beberkan Momen Putus Terdrama: Waktu Itu Sempat Viral
Mereka akan menuntut waktu dan perhatian Anda, bahkan hingga menjauhkan Anda dengan teman atau keluarga. Mereka juga bakal memuji secara berlebihan dan menghujani Anda dengan kasih sayang.
Lantas, mengapa hal ini berbahaya? Perilaku love bombing dapat merusak kesehatan mental karena korban akan dimanipulasi. Bahkan, hal ini juga termasuk ke dalam bentuk pelcehan emosional.
“Jika seseorang memberi Anda sesuatu, Anda merasa berhutang dengan nilai yang sama atau lebih besar kepada mereka. Jadi, jika pasangan Anda memberi Anda cinta dan perhatian yang berlebihan, Anda merasa harus memberikan perilaku, dedikasi, atau kesetiaan sebagai imbalan meskipun ada tanda bahaya yang Anda alami," ungkap Sasha Jackson seorang terapis berlisensi.
Ketika love bomber mulai memanipulasi pasangannya, ia akan melontarkan hinaan, komentar yang meremehkan, menyindir, dan menyebabkan pasangan merasa perasaannya tidak valid dan tak dihargai.
Para love bomber merasa mereka memiliki kendali atas pasangan mereka. Mereka akan pergi sesuka hati dan berpikir dapat kembali kapan saja untuk melanjutkan siklus ini.
Itulah pengertian dan bahaya dari love bombing yang disebutkan Kite Entertainment pada pernyataan mengenai Arawinda Kirana. Bagaimana pendapat Anda?