Suara.com - Punya wajah yang mirip dengan putri kerajaan mungkin bagaikan berkah bagi kebanyakan perempuan. Tetapi, nyatanya tidak selalu begitu.
Seorang perempuan di Inggris, Heidi Agan, memiliki paras yang mirip dengan Kate Middleton. Akibat dari itu, ia kerap mengalami berbagai pengalaman tak terduga sampai menegangkan.
Orang-orang pertama kali mengomentari kemiripannya dengan istri Pangeran William itu ketika Heidi bekerja sebagai pelayan pada tahun 2011. Saat itu, pernikahan Kate dan William baru saja dilaksanakan dan tersebar ke seluruh dunia.
Heidi awalnya tak merasa kalau kemiripan itu hanya hal biasa. Sampai akhirnya ia merasa ada yang berubah. Orang-orang mulai meminta untuk dilayani olehnya atau berfoto bersamanya.
Untuk membuktikan kemiripannya itu, Heidi bahkan menghubungi agen pertunjukan. Tidak lama kemudian Heidi mulai mendapatkan pekerjaan dengan tampil di pesta pribadi dan acara promosi di seluruh dunia, Birmingham Live melaporkan.
Dia muncul di pesta pribadi bersama orang-orang yang juga mirip dengan Ratu Elizabeth dan karakter fiksi Harry Potter.
Pekerjaan Heidi menuntutnya untuk selalu mengikuti segala hal tentang Kate Middleton. Termasuk gaya rambut, mode, dan bahkan juga saat hamil, Heidi harus berpura-pura perurnya membesar.
"Saya bisa makan kue saat dia hamil, tetapi ada pakaian baru yang harus didapatkan dan banyak pekerjaan di sana," katanya, dikutip dari Mirror.
"Biasanya apa yang kita lakukan mengikuti apa yang mereka lakukan, jadi semakin sibuk mereka, semakin sibuk kita. Saya yakin sebagai Pangeran dan Putri Wales mereka akan lebih sibuk dan kita belum melihat apa yang akan mereka fokuskan," imbuhnya.
Baca Juga: Benarkah Pangeran William akan Menjadi Raja Inggris yang Terakhir?
Sejak menekuni pekerjaan itu, Heidi telah menerima lebih dari selusin lamaran pernikahan. Tetapi dia juga menerima banyak ancaman pembunuhan.
"Ini dunia media sosial, selalu ada orang yang berkata, 'mengapa kamu mencoba menjadi orang lain?'," cerita Heidi.
Saat pertama kali mendapatkan ancaman itu, perempuan 42 tahun itu sampai terkejut. Ia tak menyangka ada banyak kebencian yang datang dari orang-orang.
"Tetapi sekarang saya telah belajar bahwa begitulah adanya. Setiap orang punya pendapat. Jika anak-anak saya melihat sesuatu yang negatif, saya dapat berbicara dengan mereka tentang pengalaman pribadi saya," tutur Heidi.