Suara.com - Presiden Jokowi kembali meminta masyarakat dan jajaran pemerintahnya tinggalkan barang impor dan gaungkan cinta produk luar negeri. Tapi istrinya Iriana Widodo, hingga anaknya Kahiyang Ayu beberapa kali kedapatan pakai barang mewah produk luar negeri seperti tas branded.
Tak main-main, barang itu seperti tas Dior Iriana Jokowi seharga Rp 79 juta, yang digunakan saat peringatan ke-76 Hari Bhayangkara di Semarang pada Juli 2022 lalu. Ada juga tas coach Kahiyang Ayu, brand asal New York berwarna coklat seharga Rp 8,3 juta, yang ia pamerkan di Instagram 2019 silam.
Jokowi sendiri baru saja mengaku senang, saat mendapati pemerintah daerah bekerjasama dengan brand lokal dan meninggalkan barang impor. Perasaan senang ini ia utarakan saat menerima laporan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bahwa capaian penggunaan PDN mencapai Rp547 triliun atau 44,9 persen dari APBN/APBD.
"Ini sebuah capaian yang bagus, yang menunjukkan belanja produk dalam negeri sudah semakin meningkat. lebih dari 40 persen yang kita targetkan, tapi belanja produk dalam negeri tahun 2023 harus lebih tinggi lagi," kata Jokowi dalam acara Rakor Monev Inpres 2 Tahun 2022 secara virtual, Selasa (29/11/2022).
Tapi yang perlu diketahui, daya tarik barang mewah dari luar negeri tidak hanya melanda Iriana Jokowi dan Kahiyang Ayu, tapi juga banyak publik figur lainnya seperti artis hingga pengusaha ternama. Lantas, yang jadi pertanyaan kenapa ya orang suka beli barang mewah?
Fenomena ini cukup jadi tanda tanya besar, karena jika seseorang mengedepankan fungsi maka tas, sepatu, hingga pakaian apapun asal kualitasnya baik dan berfungsi semestinya, maka brand lokal dengan harga standar tetap bisa digunakan.
Menariknya, fenomena ini ada sebab psikologisnya loh. Berikut 3 alasan seseorang memberi barang mewah mengutip Investopedia:
1. Pembeli Tidak Bertindak Rasional
Membeli barang mewah menunjukan adanya konsumen yang tidak selalu berpikir rasional. Ini karena saat orang rasional dan berpikir dengan nalar atau logika, maka ia akan selalu bertindak demi kepentingannya sendiri, termasuk kepentingan finansial.
Apalagi penelitian psikologi menyebut manusia modern tidak selalu bertindak rasional, bahkan banyak konsumen membeli barang mewah saat dalam posisi keuangan yang mampu membelinya,.
2. Dipengaruhi Harga Diri
Bagi sebagian pembeli bawang mewah, merasa produk tersebut bisa sangat membantu meningkatkan harga diri atau rasa percaya diri. Ditambah, dengan akses internet membuat semakin banyak orang dengan mudah belanja impulsif, yaitu belanja tanpa berpikir butuh atau tidaknya benda tersebut.
Ada juga alasan pembeli barang mewah ingin menghargai diri sendiri atas kerja keras mereka selama ini, karena biasanya benda itu tidak mampu mereka beli.
3. Pola Pikir Barang Lebih Mahal Kualitas Lebih Baik
Padahal ini tidak selalu benar, dan pola pikir ini sangat di luar nalar alias irasional. Sebagai contoh jika berpikir rasional, produk iPhone atau Apple dalam bentuk iPad atau Macbook tidak selalu lebih baik dari Samsung, Microsoft hingga Xiaomi.
Tapi karena merasa sudah setia menggunakan Apple maka mereka menganggapnya sebagai barang langka, dan hasilnya penjualan brand teknologi asal Amerika ini selalu tinggi dan pecah rekor dari tahun ke tahun.