Suara.com - Belakangan marak tren liburan yang dijadikan healing bagi kesehatan mental. Istilah 'healing' sendiri banyak digunakan oleh generasi z yang merujuk pada berlibur demi memperbaiki kondisi kesehatan mental.
Tapi bagaimana fakta sebenarnya? Dalam keterangan yang diterima Suara.com, Ketua dan Founder AKAR, dr. Fransisca Handy, mengatakan bahwa masalah kesehatan jiwa merupakan masalah yang sangat kompleks dan dilematis dikarenakan stigma yang terlanjur melekat akibat kurangnya pemahaman akan isu ini.
"Oleh karena itu, pentingnya berhenti sejenak memberikan waktu bagi diri untuk mengenal dan mencintai diri sendiri sangat penting dilakukan. Kegiatan-kegiatan seperti mencari pengalaman baru melalui traveling maupun eksplorasi hal-hal baru melalui aktivitas liburan dan berwisata dapat menjadi salah satu upaya mengenal dan mencintai diri yang baik," kata dr. Fransisca Handy.
Data hasil penelitian di tahun 2020 yang telah diterbitkan di jurnal Nature , disimpulkan bahwa orang-orang yang melihat pemandangan yang berubah-ubah setiap hari, cenderung lebih bahagia.
Baca Juga: Ulasan Falling For Christmas: Film Lindsey Lohan Terbaru yang Mengecewakan Liburan Natal?
Untuk itu, Traveloka aktif berinisiatif untuk bekerja sama dengan organisasi nirlaba untuk mendukung tercapainya kesehatan mental yang lebih baik di kalangan generasi muda.
Chief Marketing Officer Traveloka, Shirley Lesmana, mengatakan, di tengah masyarakat saat ini, ada kesadaran yang meningkat akan pentingnya membantu generasi muda membangun ketahanan mental dan mengatasi tantangan dunia.
Diperlukan upaya dari kita sebagai individu sekaligus bagian dari suatu komunitas sosial untuk memperdalam nilai dan komitmen terhadap kesehatan mental.
"Oleh karena itu, apa yang dikerjakan Traveloka dengan Akar menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memberi ruang pada diri untuk rehat sejenak. Kolaborasi antara Traveloka dengan AKAR dalam menyikapi masalah kesehatan mental merupakan salah satu contoh kepedulian sektor swasta terhadap isu-isu sosial di masyarakat," kata dr. Fransisca Handy.
Shirley menambahkan, bahwa dengan dengan kolaborasi bersama AKAR dan diiringi dengan semangat merayakan hidup ‘Life, Your Way’, pihaknya mengajak masyarakat, terutama generasi milenial dan generasi Z, untuk tidak lupa menyempatkan diri berhenti sejenak dan beristirahat di tengah-tengah padatnya aktivitas hidup mereka.
Baca Juga: Update Jadwal Libur Sekolah Akhir Tahun 2022 Tingkat SD hingga SMA
"Tekanan dalam pekerjaan serta tuntutan untuk selalu menunjukkan performa terbaik pada akhirnya menimbulkan burn out atau kondisi di mana seseorang merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional," kata dia.