Suara.com - Wirausaha tidak melulu mementingkan keuntungan semata. Di masa pandemi COVID-19, banyak kelompok rentan yang kehilangan pemasukan karena dipecat dari pekerjaannya, termasuk perempuan.
Inilah yang menjadi alasan wirausaha sosial harus diperbanyak. Sebab di masa depan, bisnis juga harus bisa memberikan dampak berkelanjutan.
"Ada peningkatan kebutuhan akan bisnis yang digerakkan oleh tujuan untuk dapat memberikan dampak berkelanjutan, dalam skala besar. SIF dengan senang hati mendukung para pembuat perubahan muda ini dalam perjalanan kewirausahaan sosial mereka, karena mereka terus berinovasi dan membawa perubahan sosial yang positif dalam komunitas mereka,” ujar Rajan Raju, penasihat khusus Singapore International Foundation dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Untuk membantu mengembangkan bisnis wirausaha sosial, SIF membuat program Young Social Entrepreneurs (YSE) Global 2022. Enam bisnis inovatif kawasan regional yang memperjuangkan perubahan sosial, masing-masing menerima dana untuk dapat membantu meningkatkan skala bisnis mereka.
Baca Juga: Paramount Petals Bangun Kota Mandiri Berprinsip Pembangunan Berkelanjutan
Salah satu pemenang program wirausaha sosial ini adalah Mengayu yang berbasis di Indonesia, yang menyediakan pelatihan kerja dan ruang kerja yang aman bagi perempuan rentan.
Dipimpin oleh Riza Nisriinaa dan Saras Dumasari, Mengayu bertujuan untuk memberdayakan perempuan rentan, korban kekerasan dalam rumah tangga dan saat kencan, serta mereka yang kehilangan pekerjaan selama pandemi COVID-19.
Mengayu memberi mereka pelatihan dan ruang kerja yang aman untuk membantu mendapatkan kembali kepercayaan diri mereka dan menjadi mandiri secara finansial.
Riza mengaku berterima kasih telah mendapat bantuan selama mengikuti program ini. Ia mengaku gembira bisa terhubung dengan kaum muda dari berbagai belahan dunia yang bertekad membuat perbedaan di komunitas.
"Meluangkan waktu untuk belajar dari satu sama lain telah menjadi sumber inspirasi dan motivasi yang bagus. Saya yakin kita semua akan terus mendorong apa yang kita yakini bahkan setelah program," terangnya.
Baca Juga: Luhut Sebut Indonesia Bisa Unjuk Gigi dalam Pemulihan Ekonomi Dunia
Sejak 2010, YSE Global telah membina jaringan alumni global lebih dari 1.400 pembuat perubahan, mewakili 43 kebangsaan dan 674 perusahaan sosial.
Keenam pemenang dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas ide bisnis mereka, serta tingkat komitmen anggota tim. Keenam tim pemenang adalah Anahat For Change Foundation (India), Kura Kura (Singapore), Mengayu (Indonesia), Ripple Community (Malaysia), Symbionic Tech (India) dan The Green (Laos and South Korea).