Suara.com - Gitasav disebut sebagai salah satu orang yang open minded lewat opini-opini yang kerap ia sampaikan di media sosialnya. Sayangnya, tak jarang hal tersebut justru kontroversial karena dinilai kelewat batas.
Terbaru, opini Gitasav kembali membuatnya trending di Twitter hari ini, Senin (28/11/2022). Influencer yang tinggal di Jerman tersebut memang sempat menanggapi pose tutup mulut Timnas Jerman di kejuaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.
Seperti yang diketahui, Qatar awalnya secara terbuka melarang homoseksualitas. Otomatis hal-hal bernuansa LGBT, termasuk atribut yang terasosiasi dengan LGBT dilarang digunakan selama Piala Dunia 2022 di Qatar.
Gitasav pun menyampaikan opininya terkait hal tersebut setelah salah satu follower nya menanyakan pendapatnya mengenai aksi Timnas Jerman tersebut. Ia menyebut Qatar sebagai salah satu negara Homophobia, dengan menyampaikan aksinya melalui kalimat "ini adalah budaya kami."
Baca Juga: Lawan Uruguay, Akankah Portugal Bisa Menyusul Prancis Lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022?
"Di satu sisi kaya virtue signaling ya… kaya, can you do something more than that? Di sisi lain, LGBTQ-phobia has real life consequences. (Di satu sisi seperti virtue signaling. Kaya, bisakah kamu melakukan sesuatu yang lebih dari itu? Di sisi lain LGBTQ-phobia adalah sebuah konsekuensi nyata)," tulisnya.
"People lost their lives due to their gender & sexuality so it’s better than not saying anything at all. FIFA is corrupt and Qatar justifying homophobia by using “this in our culture” is big no (Seseorang kehilangan hidupnya karena gender dan seksualitas yang mereka miliki, jadi ya itu lebih baik bersikap seperti itu daripada tidak mengatakan apapun (Sementara) FIFA jahat dan Qatar hanya menjustifikasi homofobia dengan mengatakan “ini budaya kami”," tambah Gitasav.
Hal ini pun mendapatkan reaksi beragam dari warganet, Gitasav dianggap mendukung LGBT. Banyak pula yang mengungkap, jika Gitasav seharusnya tak meributkan aturan negara Arab, yang mayoritas penduduknya Muslim, terlebih dia sendiri merupakan orang Islam.
"Hal yang paling aneh kataku adalah mempeributkan aturan negara orang lain, harus nya dimana bumi dipijak disana langit di junjung, kita kan "tamu" harusnya memberikan adab kepada tuan rumahlah. Open sih open tapi tau batasan," kata @joonxxxxxx.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Open minded. Open kalo minded tempatmu sekarang mungkin berbeda dengan mindedmu. Respect," ujar @sssyyxxxxxx.
"Dia lupa Tuhannya siapa, karena terlalu sering bergaul sama orang non-muslim, sehingga mengiyakan apapun yang mereka katakan," tambah @as_kxxxxx.
"Ga educated, tp cuma kebetulan bisa sekolah tinggi aja. Dan influencer begini lah yg berbahaya, karena anak muda pada ngefans dgn pemikiran ngawur dan liberal," ungkap @andhxxxxx.
Lantas apakah Gitasav termasuk orang yang open minded? Sebenarnya, apa sih open minded itu? Dilansir Alodokter, open minded adalah kemampuan untuk berpikir secara terbuka terhadap berbagai macam ide, gagasan, informasi, maupun argumen.
Kemampuan untuk berpikir terbuka akan membantu seseorang untuk lebih kritis, rasional, dan menemukan solusi atau pemecahan masalah yang lebih tepat. Inilah yang membuat pola open pikir open minded kerap dianggap sebagai kualitas positif yang dimiliki seseorang.
Terlebih, pola pikir open minded juga bisa membantumu untuk menambah berbagai wawasan dan pengalaman baru, menjalin hubungan sosial yang harmonis dengan orang lain, serta melatih mentalmu menjadi lebih kuat dan optimis.
Nah, orang yang memiliki pola pikir open minded memiliki beberapa karakteristik yang menonjol. Di bawah ini adalah beberapa contohnya:
- Terbuka akan pemikiran dan pendapat orang lain
- Tidak takut mengutarakan pemikiran dan pendapat pribadi
- Tidak takut membuat kesalahan
- Memiliki empati yang tinggi
- Percaya bahwa setiap orang memiliki hak untuk berbagi tentang apa yang dipikirkan
- Memiiliki sikap rendah hati