Kabar Baik! JFW 2023 Tangkap Sinyal Kesiapan Industri Fashion Kembali Bertumbuh

Jum'at, 25 November 2022 | 09:24 WIB
Kabar Baik! JFW 2023 Tangkap Sinyal Kesiapan Industri Fashion Kembali Bertumbuh
Model memperagakan koleksi busana dari Fashionlink: Signs of Spring di gelaran Jakarta Fashion Week 2023 di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta Fashion Week 2023 sukses digelar selama seminggu penuh pada 24–30 Oktober 2022. Disiarkan langsung dari Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, JFW 2023 tetap diselenggarakan secara hybrid dengan hadir di berbagai kanal, termasuk Instagram, TikTok, YouTube, Facebook, dan JFW.TV, serta berbagai mitra, yaitu Vidio.com, LazLive, MaxStream, dan DensTV.

"Sebanyak 34 fashion shows disuguhkan oleh 126 desainer dengan lebih dari 1600 looks yang ditampilkan oleh 200 model," ungkap Creative Director Jakarta Fashion Week 2023, Andandika Surasetja, Kamis (24/11/2022), dikutip dari siaran pers.

Kolaborasi dan kerja sama adalah kata kunci keberhasilan penyelenggaraan JFW 2023 setelah dua tahun masa pandemi. Selain tetap bekerja sama dengan perusahaan media global Getty Images dan image sharing platform Pinterest, tahun ini juga menghadirkan terobosan metafashion bersama WIR Group.

"Fashion perseveres. Para desainer tidak hanya membawa karya, tapi juga optimisme," ujar Svida Alisjahbana, Chairman Jakarta Fashion Week dan CEO GCM Group.

Baca Juga: Rupa-Rupa: Tanya-tanya Outfit Seleb di Jakarta Fashion Week 2023

Dia menambahkan, "Setelah dua tahun penyelenggaraan secara virtual, kami kembali menyapa langsung para fashion enthusiasts. Meski demikian, kami tetap memperhatikan, bahkan melakukan berbagai peningkatan, pada aspek digital."

Hasil dari penguasaan ruang digital yang agresif ini adalah respons positif dari para penikmat fashion. Hal ini terlihat dari capaian sejumlah 446.994.144 total impressions dan 314.686.687 total views yang diakumulasi dari berbagai aset. Sebanyak hampir 8% dari digital viewers ini berasal dari luar negeri, namun dominasi tetap datang dari Indonesia.

Dihadiri hampir 667 ribu pengunjung secara in person, penyelenggaraan JFW ke-15 ini juga tetap konsisten dengan perannya sebagai pendorong industri fashion Indonesia, didukung sinergi bersama berbagai pihak.

"Panggung JFW bisa dikatakan semakin inklusif namun disertai segmentasi yang semakin tegas. Ada bibit-bibit bakat muda dari sekolah-sekolah mode, desainer indie, modest, ready-to-wear, sampai desainer couture. Kami juga melihat antusiasme yang semakin tinggi untuk desainer daerah atau yang mengangkat keunikan daerah. Misalnya saja, show dari Dekranasda NTT yang menarik hampir 17 ribu viewers saat disiarkan live," ungkap Svida.

"Sementara itu, overall favorite tetap Dewi Fashion Knights dengan total impression yang nyaris mencapai satu juta, disusul dengan show persembahan kolaborasi kami dengan KOCCA Indonesia (Korea Creative Content Agency) di angka hampir 400 ribu," papar Svida.

Baca Juga: Bukan Hanya Senior, Desainer Muda Harus Terapkan Sustainable Fashion

Menurut Svida, industri nasional sudah siap untuk kembali menggebrak. Hal ini salah satunya terlihat dari koleksi dan looks yang ditunjukkan.

"Tidak ada lagi slouchy hair, semua riasan serba sleek, siap lepas landas. Potongan pakaian juga kembali terlihat lebih eksperimental dengan warna-warna urban yang mencolok. Akhirnya era lounge wear memudar - ini tanda untuk kita kembali beraktivitas, kembali menjalin kolaborasi," ujar Svida.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI