Suara.com - Baru-baru ini, "Artikel Hijab Evermos" menjadi salah satu topik yang banyak dibahas pengguna Twitter. Mengungkapkan besarnya potensi ekonomi nasional dari industri hijab, artikel berbasis riset yang dirilis di World Economic Forum (WEF) tersebut menunjukkan data transaksi hijab di Indonesia mencapai 1 miliar lembar per tahun atau setara lebih dari Rp 91 triliun. Namun, hanya 25% yang berasal dari produksi lokal.
Berdasarkan data demografi dari Kementerian Dalam Negeri, sebesar 86,9% dari sekitar 273 juta jiwa penduduk Indonesia beragama islam. Artinya, market syariah bisa dibilang merupakan sleeping giant. Potensinya sangat besar tapi belum dimaksimalkan.
Evermos sendiri merupakan social commerce yang berfokus pada produk-produk halal dan punya visi untuk memudahkan wirausaha sekaligus mengembangkan brand dan UKM lokal. Melihat besarnya potensi perkembangan ekonomi, Evermos berharap lebih banyak masyarakat yang mendukung produk-produk lokal, salah satunya hijab.
Ghufron Mustaqim, CEO & Co-Founder Evermos mengatakan, kontribusi social commerce terhadap ekonomi Indonesia mencapai USD12 miliar.
Baca Juga: Brand Lokal Ini Coba Ubah Pakaian Homewear jadi Lebih Mewah dan Elegan, Bagaimana Caranya?
"Tentu kita ingin senantiasa memperbesar kontribusi dalam perekonomian nasional, membantu menjualkan produk-produk halal brand lokal melalui jaringan reseller kami," kata Ghufron Mustaqim, Kamis (24/11/2022), dikutip dari siaran pers.
Industri hijab dalam negeri dapat menciptakan snowball effect untuk memajukan perekonomian nasional. Ini tak terlepas dari proses pembuatan selembar hijab yang terkesan sederhana, namun sebetulnya melalui beberapa tahap yang melibatkan banyak elemen masyarakat.
ZM Zaskia Mecca merupakan salah satu brand hijab dan pakaian muslim di Indonesia yang memproduksi barang-barangnya di dalam negeri dengan menggunakan kombinasi antara cloud manufacturing dan fabrikasi konvensional.
Haykal Kamil, CEO brand ZM Zaskia Mecca, mengatakan, "Pertama, kita beli bahan ke pabrik, kemudian di-print atau dicelup warnanya, setelah itu akan dikirim ke pusat-pusat produksinya. Untuk pusat produksi ini, kita ada beberapa tempat dan juga mitra penjahit."
Evermos yang juga dikenal sebagai reseller platform, terlahir dengan slogan "everyday needs for every moslem". Dengan semangat tersebut, saat ini social commerce tersebut telah menyediakan lebih dari 100.000 produk halal berkualitas dan dibuat oleh setidaknya 1000 brand lokal.
Baca Juga: Tetap Stylish Walau Sudah Hijrah, Dara Arafah Bagikan Tips Tetap Pede dan Nyaman Pakai Hijab
Produk-produk yang dapat diakses melalui aplikasi ini siap dijual kembali oleh ratusan ribu reseller kepada para konsumen di seluruh Indonesia.
Hartati, reseller Evermos dari Bandung, menceritakan pengalamannya saat pertama kali berjualan. "Hari pertama bergabung Evermos, Ibu diajarin gimana cara posting-nya. Besoknya langsung coba posting sajadah travel. Alhamdulillah, itu langsung laku 5 buah," tuturnya.
Sementara itu, Ghufron juga mengatakan bahwa masih ada 9 juta penduduk Indonesia yang belum memiliki pekerjaan. "Apabila ada lebih banyak produk yang dapat kita buat di dalam negeri, akan semakin banyak lapangan pekerjaan dan peluang usaha yang dapat kita ciptakan," tandasnya.