Hasil Survei: Hanya 24 Persen Single di Indonesia yang Setuju Split Bill saat Kencan

Jum'at, 25 November 2022 | 08:33 WIB
Hasil Survei: Hanya 24 Persen Single di Indonesia yang Setuju Split Bill saat Kencan
Ilustrasi Pasangan (Pexels/Pavel Danilyuk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lunch Actually merilis hasil survei tahunan untuk tahun 2022. Biro jodoh terbesar di Asia ini melibatkan lebih dari 2.300 single di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Thailand, Indonesia, dan Taiwan.

Khusus Indonesia, dari 350 single yang mengikuti survei, ada beberapa temuan menarik. Salah satunya adalah soal biaya kencan.

Rupanya, 65% single yang disurvei masih percaya bahwa prialah yang harus membayar untuk kencan. Sebagai perbandingan, hanya sekitar 24% single yang setuju untuk split bill.

Selain itu, pandemi yang memunculkan berbagai ketidakpastikan, termasuk soal finansial, rupanya tidak begitu memengaruji budget kencan.

Baca Juga: 4 Budaya Pacaran Pasangan Muda di Jepang yang Bisa Dipelajari, Traktir Pacar Makan Dihindari?

"Ternyata survei kami menunjukkan bahwa bagi sebagian besar single di Indonesia, kenaikan harga tidak begitu berdampak pada kehidupan kencan mereka," kata Violet Lim, CEO dan Co-Founder dari Lunch Actually, dikutip dari siaran pers, Kamis (24/11/2022).

Dia menambahkan, "Banyak single di Indonesia yang stabil secara finansial dan siap untuk menemukan cinta sejati dalam hidupnya meskipun ada risiko resesi global pada tahun 2023."

Walau begitu, sebanyak 49% single mengatakan penting untuk mengetahui situasi keuangan pasangan mereka begitu mereka mulai menjalin hubungan. Namun, bukan berarti mereka hanya menginginkan pasangan yang stabil secara finansial.

Sekitar 54% single mengaku masih akan mempertimbangkan untuk pergi ke kencan kedua dengan orang yang sama berdasarkan seberapa baik kencan pertama mereka berjalan. Selain itu 34% single berpendapat karakter pasangan kencan mereka lebih penting daripada status pekerjaan.

Dalam mencari pasangan, para single memang bisa memanfaatkan aplikasi kencan. Sayangnya, ada 29% single yang malah menjadi lebih pesimis karena menggunakan aplikasi kencan. Alasannya, mereka mengaku malah didekati atau dihubungi penipu (54%), didekati seseorang dengan cara yang membuat mereka merasa tak nyaman (61%), pernah menemukan profil palsu (55%), dan jadi korban ghosting (59%).

Baca Juga: Hasil Survei: Banyak Lajang di Indonesia yang Mantap Menikah Hanya setelah 3 Bulan Berkencan

Nah, layanan biro jodoh yang sepenuhnya offline seperti Lunch Actually memungkinkan klien merasa lebih aman. Ini karena ada tim yang akan bertemu dan menyaring setiap anggota secara langsung serta melakukan verifikasi identitas.

Lunch Actually juga membantu memilih pasangan yang paling cocok untuk setiap klien. Jadi, Anda tidak perlu membuang banyak waktu dan tenaga untuk menyaring pasangan yang sebenarnya tidak cocok seperti saat menggunakan layanan kencan online.

"Dengan hasil survei ini, kami merasa memiliki bertanggung jawab lebih untuk menciptakan platform yang lebih aman bagi para single untuk mendukung perjalanan mereka menemukan cinta di lingkungan yang aman dan kondusif," ujar Violet Lim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI