Green Recovery Initiative, Solusi Inovatif Pembangunan Rendah Karbon dan Pengembangan Usaha Milenial

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 24 November 2022 | 10:03 WIB
Green Recovery Initiative, Solusi Inovatif Pembangunan Rendah Karbon dan Pengembangan Usaha Milenial
Talk show dan webinar berjudul “Identifikasi Potensi Kolaborasi dalam Adaptasi & Mitigasi Sektoral di Indonesia” (23/11/2022). (Foto: Dok. Childfund)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Covid 19 dan Pembangunan Rendah Karbon adalah 2 momentum penting untuk mewujudkan tujuan pembangunan yang responsif terhadap hak anak.

Solusi inovatif perlu segera diimplementasikan agar tujuan pembangunan rendah karbon tersebut menjadi peluang dan bukan ketertinggalan bagi kaum muda alias generasi milenial.

Demikian pernyataan Aloysius Suratin, Sponsorship & Program Director ChildFund International di Indonesia saat menghadiri talk show dan webinar berjudul “Identifikasi Potensi Kolaborasi dalam Adaptasi & Mitigasi Sektoral di Indonesia,” Rabu (23/11/2022).

Aloy menyatakan saat ini ChildFund bersama 3 lembaga mitra saat ini sedang mengembangkan dan melaksanakan sebuah program bernama Green Recovery Initiative (GRI).

Baca Juga: Ganjar Milenial Terjunkan Relawan Bangun Posko dan Dapur Umum untuk Korban Gempa Cianjur

GRI bertujuan untuk mempercepat reduksi emisi pada sub-sektor peternakan dan sekaligus menciptakan lapangan kerja dan pendapatan bagi kaum muda.

Program ini baru digulirkan di Kabupaten Lampung Selatan, Pringsewu, dan Boyolali. Inisiatif ini diluncurkan melalui kolaborasi dengan pemerintah kabupaten dan lembaga mitra di ketiga wilayah tersebut.

"Kita ingin mempromosikan sebuah pendekatan berbasis kawasan untuk menurunkan emisi dari budidaya ternak ruminansia sekaligus meningkatkan peluang kewirausahaan kaum muda di sektor ini," jelas Aloysius.

Ada 3 komponen utama program ini, yaitu pengembangan inkubasi bisnis hijau, memperkuat akses keuangan yang inklusif bagi wirausahawan muda, dan reduksi emisi pada rantai pasok peternakan dan produk turunannya.

Pendekatan yang bersifat holistik dalam GRI ini mensyaratkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Baca Juga: Kabar Hoaks jadi Ancaman Jelang Pemilu 2024, Generasi Muda Diajak Melek Politik dan Kedepankan Cek Fakta

"Pemerintah dan masyarakat termasuk sekolah telah mulai memberikan dukungan pada inisiatif ini. Kita saat ini sedang mengajak pihak perusahaan dan kelompok bisnis untuk ikut serta,” jelas Aloysius.

Pelibatan pihak perusahaan dan bisnis pada program ini memang strategis bagi berbagai pihak. Bagi pemerintah, kolaborasi antar pihak ini akan mempercepat tercapainya target reduksi emisi dari sektor pertanian dan peternakan.

Bagi perusahaan, kolaborasi ini dapat menjadi pilihan untuk memperkuat rekam jejak perusahaan untuk menurunkan emisi dari kegiatan operasionalnya.

Berbagai pendekatan inovatif telah dan akan terus diintegrasikan pada program GRI. Saat ini upaya terobosan terus diupayakan untuk mereduksi emisi enterik dan emisi dari limbah kandang.

Optimasi proses juga dilakukan untuk memperoleh gas metana yang dimanfaatkan untuk menurunkan konsumsi bahan bakar fosil.

Produksi pupuk organik dengan kualitas hara yang terjamin juga menjadi peluang bisnis bagi kaum muda dan berpotensi mengefisienkan pengeluaran negara untuk pengadaan dan subsisi pupuk anorganik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI