Suara.com - Belum satu bulan berlalu, baru-baru ini Ayu Dewi membagikan video saat dirinya dan sang suami, Regi Datau menjalani ibadah umrah beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut, Ayu Dewi dan Regi Datau terlihat menjalani serangkaian ibadah umrah. Ayu Dewi mengatakan, kalau dirinya sudah rindu kembali ke Tanah Suci.
"MasyaAllah TabarakAllah. Belum 1 bulan, rindunya sudah sedahsyat ini Ya Rabb," tulis Ayu Dewi bersama video unggahannya, Selasa (22/11/2022).
Ayu Dewi juga tampak terlihat sangat fokus saat beribadah dalam video yang dibagikannya. Namun, warganet justru menyoroti Regi Datau yang dinilai tidak khusyuk menjalani ibadah umrah. Beberapa warganet tidak yakin jika suami Ayu Dewi itu benar-benar menjalankan ibadah umrah tersebut,
Baca Juga: Regi Datau Ketus Ditanya Ayu Dewi Bisa Setop Karaoke atau Tidak, Warganet: Asli Emosi Banget Liatnya
"Lihat Bu Ayu kayaknya benar-benar berserah dan ikhlas. Lihat lakinya (Regi Datau) kayaknya nggak yakin. Maaf ya maaf banget," tulis salah satu warganet di kolom komentar
"Maaf ya. Gue sih nggak yakin lakinya khusyuk ngejalanin umrah, nggak kayak Bu Ayu yang kayaknya berserah diri banget," komentar warganet lainnya.
Mengutip Muslim, khusyuk berarti as-sukuun (diam/tenang) dan at-tadzallul (merendahkan diri). Sifat mulia ini bersumber dari dalam hati yang kemudian pengaruhnya terpancar pada anggota badan manusia.
Biasanya, orang yang beribadah secara khusyuk dapat terlihat dari tanda-tanda tubuhnya. Jika hati seseorang khusyuK, pendengaran, penglihatan, kepala, wajah dan semua anggota badannya ikut, (bahkan) semua yang bersumber dari anggota badannya.
Imam Ibnul Qayyim berkata: “Para ulama sepakat (mengatakan) bahwa khusyuk tempatnya dalam hati dan buahnya (tandanya terlihat) pada anggota badan”
Baca Juga: Denise Chariesta Kecewa Denny Sumargo Gabung Geng Ayu Dewi: Aku Iri Gak Diajak
Sementara itu, sifat khusyuk dapat diraih jika seorang hamba mengenal Allah Ta’ala dengan cara yang benar,melalui pemahaman terhadap nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna.
Hal ini disampaikan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam pemaparannya terkait asal sifat khusyuk.
“Asal (sifat) khusyuk yang terdapat dalam hati tidak lain (bersumber) dari ma’rifatullah (mengenal Allah Ta’ala dengan memahami nama-nama-Nya yang maha indah dan sifat-sifat-Nya yang maha sempurna), mengenal keagungan-Nya, kemuliaan-Nya dan kesempurnaan-Nya. Sehingga barangsiapa yang lebih mengenal Allah maka dia akan lebih khusyuk (kepada-Nya).
Bagaimana cara agar khusyuk?
Ada hamba yang meraih khusyuk karena perasaan yang kuat terhadap kemahadekatan dan penglihatan-Nya (yang sempurna) terhadap apa yang tersembunyi dalam hati hamba-Nya. Hal ini menimbulkan rasa malu kepada Allah Ta’ala dan selalu merasakan pengawasan-Nya dalam semua gerakan dan diamnya hamba tersebut.
Beberapa juga yang meraih khusyuk karena adanya rasa terhadap kemahasempurnaan dan kemahaindahan-Nya, sehingga ini menjadikannya tenggelam dalam kecintaan kepada Allah serta kerinduan untuk bertemu dan memandang wajah-Nya.
Ada juga yang meraih khusyuk karena perasaan terhadap kerasnya siksaan, pembalasan dan hukuman-Nya, sehingga ini membangkitkan rasa takutnya kepada Allah.