Suara.com - Sebelum meninggal dunia saat salat di musala, Ki Joko Bodo sempat diterpa isu disantet atau terkena ilmu sihir hitam hingga ia kesulitan berjalan dan harus dibantu tongkat. Namun ada nggak sih amalan terhindar dari santet?
Kematian Ki Joko Bodo meninggalkan duka mendalam, lelaki bernama lengkap Agung Yulianto itu tutup usia pada 57 tahun. Ia meninggal Selasa, 22 November 2022 pagi dan diungkap langsung Ki Prana Lewu Instagram Story pribadinya.
"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, selamat jalan Ki Joko Bodo," tulis Ki Prana Lewu pada Selasa (22/11/2022).
Anggapan Ki Joko Bodo terkena santet sudah dibantah anaknya, Ayda Prasasti Paraningratu yang mengatakan justru sang ayah terkena asam urat. Ini yang jadi alasan belakangan mantan paranormal tersohor Indonesia itu berjalan dengan bantuan tongkat.
Baca Juga: Penyebab Ki Joko Bodo Meninggal Dunia Diduga Darah Tinggi, Simak Cara Mencegahnya
"Ayahku kemarin yang digede-gedekan kena guna-guna. Bukan guna-guna say, itu asam urat," ucap Ayda belum lama ini.
Ilmu sihir atau santet adalah perbuatan yang dilakukan untuk mencelakakan orang lain dan meminta pertolongan kepada setan. Praktik ini berlangsung ribuan tahun lalu sebelum islam diturunkan, awalnya diberikan karena rasa benci dan sakit hati.
Mengutip NU Online, Rabu (23/11/2022) amalan terhindar dari santet dipraktikan Kiai Dimiyati Kaliwiro dan Kiai Dimiyati Kalilawang pada malam hari dengan cara meminta perlindungan Allah SWT.
Amalan tersebut yaitu membaca Ayat Kursi yaitu Surat Al Baqarah ayat 255 di luar ruangan. Amalan terbagi dalam dua tahap yaitu membaca ayat kursi itu menghadap barat, selatan, timur, utara, dan barat kembali masing-masing sebanyak 7 kali.
Tahap kedua yaitu membaca ayat kursi ke arah atas dan bawah masing-masing sebanyak 7 kali.
Baca Juga: Usai Hijrah, Begini Nasib Istana Wong Sintink Ki Joko Bodo
Alasan amalan dilakukan malam hari, karena ini adalah waktu spesial, karena dianggap sebagai waktu mustajab atau dikabulkannya doa dan dibantu malaikan.
Selain itu cara melawan santet atau ilmu sihir juga pernah dipraktikan rasulullah atau Nabi Muhammad, ketika ada yang mengirimkannya santet atau ilmu sihir. Saat itu rasul mempraktikan Mu’awwidzatain.
Mu’awwidzatain adalah wahyu berupa dua surat yang dikirim Allah SWT, yaitu qul a’uzu birabbil falaq dan qul a’uzu birabbin nas yang dibaca masing-masing dua kali. Ini adalah dua ayat dalam surat terakhir dalam al-quran.