Suara.com - Rumah tangga Ayu Dewi sedang diterpa isu miring setelah selebgram Denise Chariesta mengaku jadi selingkuhan sosok berinisial RD. Hal itu membuat warganet menduga jika RD merupakan suami Ayu Dewi, Regi Datau.
Meski demikian, Ayu Dewi mengaku kalau ia tidak masalah jika suaminya selingkuh, tapi jangan sampai ketahuan poligami. Waduh, Ayu Dewi nggak rela jadi istri pertama?
Dalam potongan konten video Youtube Grace Tahir, Ayu Dewi memilih untuk suami selingkuh dibandingkan jatuh miskin.
"Jadi, misalkan saya ditanya sama Boya, 'lu mendingan miskin apa selingkuh?', mendingan suami gue selingkuh. Masalahnya gini, misalnya gue pilih miskin, belum tentu suami gue enggak selingkuh. Kalau dia selingkuh, minimal gue tetap enggak miskin," kata Ayu Dewi dalam video podcast yang diunggah beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Regi Datau Selingkuh, Denise Chariesta Salahkan Ayu Dewi: Kenapa Nggak Bisa Jaga Suami
Walaupun tidak mempermasalahkan selingkuh, Ayu Dewi mengatakan ia tidak bisa menerima jika sang suami poligami.
Menurutnya, jika itu tidak diketahuinya bukan masalah. Namun, kalau ketahuan, ia tidak bisa menerimanya.
"Kalau poligami, aku rasa aku bakal menoleransi. Kalaupun itu terjadi, lakukan diam-diam. Jangan sampai aku tahu," ucap Ayu Dewi.
Berbicara poligami yang tidak diterima Ayu Dewi ini, memang banyak menjadi kontra bagi banyak orang. Pasalnya, poligami dapat memberikan hal negatif kepada sang istri.
Lalu apa saja dampak yang ditimbulkan dari poligami kepada istri? Melansir laman Quillette, berikut beberapa dampak dari poligami.
Baca Juga: Pantas Ayu Dewi Tak Menanggapi Denise Chariesta Selingkuh dengan RD, Ternyata Ada Hal yang Ditakuti
Dampak kepada istri atau pihak wanita
1. Wanita dalam poligami kerap kali dipandang memiliki status rendah dibandingkan mereka yang menikah secara monogami.
2. Adanya anggapan kalau wanita di poligami seakan bebas memilih suaminya. Sementara wanita dalam pernikahan monogami disebut menghalangi suami untuk menikah lagi. Selain itu, perempuan juga dinilai memiliki hak, status, dan kebebasan yang kuat jika menikah secara monogami.
3. Wanita yang berada dalam poligami dinilai memiliki kesehatan yang lebih buruk. Mereka juga dinilai memiliki umur yang lebih pendek, pendidikan rendah, serta tingkat bunuh diri tinggi dibandingkan dengan wanita dalam pernikahan monogami.
4. Adanya persaingan istri untuk mendapatkan cinta, seks, harta, warisan, perawatan, serta perhatian dari suami lebih. Selain itu, istri juga saling berebut perhatian suami terhadap anak-anaknya.
Berdasarkan studi, konflik sesama istri dalam rumah tangga poligami kerap kali terjadi dibandingkan yang hidup harmonis.
5. Istri di pernikahan poligami juga memiliki risiko alami kekerasan serta pelecehan, khususnya pada yang usia lebih muda. Hal ini terjadi karena perbedaan usia kerap membuat hubungan menjadi lebih sering mengalami konflik.
6. Adanya kekurangan yang dialami wanita membuat suami mencari istri yang lebih muda. Bahkan beberapa mengalami rentang usia yang cukup jauh yaitu sekitar 10 tahun.
7. Pernikahan dini pada istri lebih muda juga dapat berisiko menyebabkan masalah mental dan fisik bagi wanita. Selain itu, mereka juga lebih sering mengalami depresi, gangguan saraf, bahkan kematian lebih cepat dibandingkan dengan yang menikah secara monogami.