Suara.com - Baru-baru ini sosok Nora Alexandra menjadi sorotan setelah marah dengan sang suami, I Gede Ari Astina alias Jerinx SID. Nora Alexandra disebut kecewa karena Jerinx SID rupanya tidak belajar dan kapok dari pengalamannya.
Hal ini terjadi sebab Jerinx SID sempat mengkritik gelaran G20 di Bali beberapa waktu lalu. Namun, seolah tak belajar, Jerinx SID itu tampak tidak peduli. Padahal, Nora Alexandra mengaku, suaminya itu mengatakan ingin berubah dan memprioritaskan dirinya.
Melalui cuitan akun Twitternya, Nora Alexandra mengaku, ia khawatir dan tidak mau Jerinx SID kenapa-kenapa. Apalagi, ulahnya itu sangat berdampak pada orang tuanya dan drummer band Superman Is Dead tersebut.
“Intinya gak mau dia kenapa2 lagi, cukup yang udah2, kasihan aja sama ibunya dan emakku yg mikir, anteng2 aja ya dulu, istri yang cinta gak mau suaminya kenapa2 itu aja, karena masih mau sama2 gak pisah2 lagi,” tulis Nora Alexandra dalam cuitan di akun Twitternya, Sabtu (19/11/2022).
Baca Juga: Nora Alexandra Ngamuk Jerinx SID Tak Juga Jalani Bayi Tabung, Apa Saja Syarat yang Harus Disiapkan?
Nora Alexandra juga sempat membuat cuitan, rupanya paras cantik dan tubuhnya yang ideal itu juga tetap tidak bisa mengubah sifat Jerinx SID. Ia merasa kalau kata-kata dari sang suami sebelumnya hanyalah bohong semata.
"Dari sini belajar, bahwa wajah cantik, badan oke tidak bisa membuat orang yg dicinta akan bisa memahami dan mengerti apa yg saya mau dan rasakan, jangan percaya jika ada laki2 bilang "dapat kamu aku berhenti nakal" NOPE, itu hanya sebuah kata2, watak mungkin susah diubah," ujar Nora dalam cuitannya yang telah dihapus.
Terkait sikap Jerinx SID yang disebut sulit diubah ini memang bukan hal mudah. Biasanya, terdapat berbagai faktor yang membuat seseorang sangat sulit mengubah dan melepaskan kebiasaannya.
Melansir laman Psychology Today, berikut beberapa alasan mengapa seseorang sulit mengubah kebiasaannya.
1. Masih terpengaruh emosi negatif
Baca Juga: Nora Alexandra Hapus Cuitan Galau, Sudah Baikan dengan Jerinx?
Salah satu alasan seseorang sangat sulit mengubah kebiasaannya karena dirinya masih terpengaruh emosi negatif. Dengan adanya emosi negatif, itu akan membuat seseorang berpikir terkait hal-hal yang tidak dilakukan. Hal ini juga yang membuat seseorang tertahan untuk membangun dirinya menjadi lebih positif.
2. Terjebak pada pemikiran keliru
Biasanya beberapa orang seringkali keliru pada pemikirannya. Misalnya, ketika mereka berniat mau berubah tetapi gagal, itu akan membuatnya berpikir dirinya tidak bisa melakukannya. Oleh sebab itu, ia tidak akan berubah dan menjadi sosok yang sama.
3. Langsung membuat perubahan besar
Saat berniat membuat perubahan, pada dasarnya dapat dilakukan secara bertahap dan perlahan. Namun, ketika melakukannya secara besar-besaran, itu akan membuat orang tersebut kesulitan. Oleh sebab itu, bersikap realistis adalah hal penting untuk membuat perubahan.
4. Mengabaikan cara untuk berubah
Cara untuk berubah juga menjadi unsur penting. Misalnya, ketika ingin mengubah pola makan, maka harus mengetahui cara yang baik, seperti aturan dan lain-lain. Namun, ketika mengabaikan cara tersebut, itu akan membuat perubahan yang ingin dibuat menjadi sia-sia.
5. Mengubah terlalu banyak hal
Membuat perubahan butuh waktu dan tidak bisa semua hal bersamaan. Ketika mengubah terlalu banyak hal dalam waktu yang sama sekaligus, itu akan tidak efekti. Oleh sebab itu, coba komitmen untuk menentukan hal apa yang perlu diubah terlebih dahulu.
6. Sering meremehkan proses
Beberapa orang berpikir ketika ingin mengubah kebiasaan adalah hal mudah. Itu juga yang membuat seseorang kerap meremehkan proses yang dilakukan. Padahal, setiap langkah dan proses untuk berubah itu menjadi hal yang sulit. Oleh sebab itu, ketika meremehkan proses, perubahan yang dibuat tidak akan menjadi maksimal.
7. Lupa bahwa gagal adalah proses
Ketika melakukan perubahan, beberapa orang sering lupa bahwa gagal menjadi prosesnya. Hal ini karena perubahan bukan hal yang mudah dilakukan. Namun, ketika mereka lupa akan hal itu, saat gagal biasanya mereka justru akan frustrasi. Lebih parahnya, mereka akan kembali melakukan hal serupa.
8. Tidak adanya komitmen
Perubahan sulit terjadi jika dalam menjalaninya tidak adanya komitmen. Dengan komitmen, orang tersebut akan menjadi lebih fokus dan niat untuk benar-benar mengubah dirinya. Namun, jika komitmen tersebut tidak ada, maka ia akan sulit mengubah kebiasaannya.