Suara.com - Kasus video kebaya merah sampai saat ini masih belum juga bergulir. Kali ini, pelaku berinisial AH mengaku bahwa ia memiliki kepribadian ganda yang kemudian ikut mendorongnya melakukan video tersebut. AH bahkan mengaku mempunyai 31 kepribadian.
Namun sebenarnya, bagaimana ciri-ciri seseorang mengidap gangguan kepribadian ganda? Apakah hanya dengan bergantinya identitas dan sikap secara tiba-tiba saja?
Gejala Kepribadian Ganda
Dilansir dari laman Resources to Recover, berikut beberapa ciri-ciri seseorang mengidap kepribadian ganda.
Baca Juga: Tersangka Kebaya Merah Disebut Punya 31 Kepribadian, Apa Saja Faktor Penyebabnya?
Kebutuhan tidur berkurang
Gangguan pada pola tidur merupakan gejala utama dari kepribadian ganda. Siklus manik gangguan ini biasanya ditandai dengan peningkatan energi seseorang bahkan jika kurang tidur.
Jika Anda merasa nyaman untuk tidur 4–5 jam sehari selama berminggu-minggu tanpa melakukan satu hal yang pasti ini bisa menjadi pertanda kepribadian ganda.
Gelisah dan gugup
Seseorang dengan kepribadian ganda akan lebih mudah gelisah. Kondisi ini akan dapat dengan mudah disadari oleh orang lain.
Baca Juga: Heboh Tersangka Kebaya Merah Punya 31 Kepribadian, Gangguan Mental Apa Itu?
Mereka akan kesulitan untuk duduk diam, mudah tersinggung, dan kebiasaan untuk terus mengetukkan jari-jari. Gelisah dan gugup menjadi satu hal yang sulit diatasi bagi mereka dengan kepribadian ganda.
Pikiran dan ucapan yang cepat
Pikiran yang bergerak cepat dan berulang baik hanya pada satu topik atau topik yang berbeda-beda di saat yang sama bisa menjadi salah satu tanda multiple personality disorder.
Pikiran-pikiran yang ada di kepala Anda ini akan membuat Anda berbicara lebih cepat. Mulut Anda akan berjuang untuk mengikuti pikiran Anda dan orang-orang harus berjuang memahami apa yang Anda ucapkan.
Impulsif
Kepribadian ganda dapat menyebabkan seseorang bertindak impulsif. Contoh dari perilaku ini dapat menyebabkan seseorang melakukan hal-hal yang tidak ada harganya namun harus dibayar dengan mahal.
Menjauhkan diri dari teman, keluarga, dan aktivitas
Selama fase depresi, banyak orang dengan gangguan bipolar kerap merasa apatis terhadap aktivitas yang dulunya mereka sukai. Selain itu, mereka juga cenderung memisahkan diri dari teman dan keluarga. Sayangnya, penarikan diri ini justru kerap membuat keadaan semakin memburuk.
Pikiran untuk bunuh diri
Orang yang didiagnosis dengan gangguan bipolar mungkin memiliki pemikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri, terutama selama fase depresi.
Sangat penting untuk tidak mengabaikan perilaku bunuh diri dan selalu mencari bantuan profesional sesegera mungkin.
Perubahan nafsu makan
Gangguan bipolar dapat mengakibatkan perubahan signifikan pada kebiasaan makan. Ini bisa berupa makan berlebihan atau bahkan tidak memiliki nafsu makan sedikit pun.
Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan Anda. Jika seseorang di sekitar Anda mengalaminya, jangan ragu untuk mencari pertolongan.
Anda sebaiknya tidak melakukan self diagnose atau diagnosis sendiri terhadap bipolar atau gangguan kesehatan mental lainnya. Jika Anda merasa sedang tidak baik-baik saja atau mengalami beberapa ciri di atas, segera cari bantuan profesional.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri