Suara.com - Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Bali jadi lokasi makan malam para tamu Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali yang digelar pada 15 hingga 16 November 2022.
Di tempat itu pada Selasa, (15/11/2022) malam para pemimpin negara dunia dari mulai Presiden Amerika, Joe Biden, Presiden China XI Jinping hingga Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Dalam acara dinner KTT G20 itu, sebagian besar tamu negara menghormati Indonesia dengan menggunakan kemeja batik, gaun hingga kain selendang dengan motif batik maupun tenun asli Indonesia.
Lantas, seperti apa sih Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana? Destinasi sekaligus simbol Bali yang disebut bisa menarik minat wisatawan, termasuk pemimpin negara di KTT G20.
Baca Juga: Digelar di Tanah Air, Apa Manfaat G20 untuk Indonesia?
Berikut 6 fakta menarik GWK, ikon wisata Bali yang jadi sorotan dunia, mengutip Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
1. Karya Pematung Internasional Indonesia
GWK adalah proyek besar inisiatif Pematung Internasional Indonesia adal Tabanan, Bali, Nyoman Nuarta. Bukan hanya sekedar membuat patung saat itu ia ingin membuat kawasan tujuan wisata baru di Bali.
Bagi Nyoman Nuarta tempat tersebut haruslah
menunjukkan nilai budaya bangsa, sekaligus tempat untuk mementaskan aneka seni Nusantara, bahkan dunia, lalu tercetuslah GWK, sebagai simbol sikap hormat manusia kepada Pencipta, dan cinta pada alam.
2. Butuh Perjuangan Panjang
Ide ini dicetuskan pada 1980-an, dan tidak mudah diterima masyarakat. Hingga akhirnya butuh waktu 8 tahun hanya untuk memperkenalkan idenya saja. Ini karena banyak orang berpendapat Dewa Wisnu sebagai sosok sakral umat hindu hanya boleh berada di kuil.
Baru pada 1997, proyek GWK bisa dimulai, dimana saat itu Presiden Soeharto jadi sosok yang meletakan batu pertamanya, dilakukan Minggu, 8 Juni 1997.
3. Melibatkan Ratusan Pekerja
Bagian pertama patung yang berhasil dibentuk dan disimpan di Bukit Kapur yang sudah ditinggalkan para penambang, yaitu kepala hingga dada dan tangan Bhatara Wisnu atau Dewa Wisnu, termasuk juga kepala Garuda berhasil diselesaikan.
Tapi patung ini lebih dulu dikerjakan di Bandung, kemudian dipotong dan dikirim ke bagi menggunakan ratusan truk. Baru kemudian dirangkai dan disatukan kembali.
4. Terhalang Krisis Ekonomi
Terjadi masalah pendanaan pada 1998, padahal proyek telah memakan dana Rp40 miliar. Hingga baru dimulai lagi pada 2013, hingga pengelolaannya diambil alih perusahaan properti PT Alam Sutera Realty.
GWK ditargetkan selesai 2017, tapi karena terkendala cuaca kawasan dan patung ini baru selesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo, pada Sabtu, 22 September 2018.
5. Lokasi GWK dan Fasilitas
Kini Taman Budaya GWK di Tirtha Agung terletak di halaman depan, yang juga hadirkan relief cerita Garuda Wisnu Kencana, dari mulai lahirnya garuda jhingga jadi pendamping Dewa Wisnu.
Di dalam Taman Budaya GWK juga tersedia Villa Acala, yang sangat dekat dan eksklusif dengan monumen. Termasuk bagi pecinta kuliner bisa mencicipi makanan khas Bali di Jendela Bali,d dan beberapa souvenir.
6. Luas dan Berat GWK
Lebar patung 64 meter, tinggi 125 meter terdiri dari patung 75 meter, tempat berpijak patung setinggi 50 meter. Posisi patung 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di permukaan laut (mdpl).
Berat patung diprediksi mencapai 3.000 ton karena terbuat dari tembaga dan kuningan yang diimpor dari Jepang, serta tahan terhadap gempa, angin, dan pengaruh cuaca di sekitar.
GWK juga berada di lahan seluas 200 hektar, tapi baru 200 hektar yang dikuasai pembangunan Taman Budaya GWK, sebagai ruang terbuka hijau.