Suara.com - Sebagai single mom, Nikita Mirzani kerap berganti-ganti pasangan untuk mencari sosok yang tepat mendampinginya dan anak-anak. Meski demikian, Nikita Mirzani ternyata tidak pernah mengenalkan pacar kepada anak-anaknya.
Nikita Mirzani mengaku, ia justru mengenalkan pacarnya itu sebagai teman dekat kepada anak-anaknya. Bahkan, ketika ia berlibur bersama, Nikita Mirzani tetap mengakui pria itu adalah temannya.
"Nggak pernah aku kenalin pacar-pacar aku, tuh. (John Hopkins) sama nggak pernah aku kenalin juga. Malah waktu dia pergi ke Bali, aku bilangnya dia teman," tutur Nikita Mirzani, mengutip vlog Melaney Ricardo yang tayang pada Senin (14/11/2022).
Tidak hanya itu, Nikita Mirzani mengungkapkan, ia tidak pernah menunjukkan dirinya bermesra-mesraan dengan kekasihnnya di depan anak-anak. Alasannya karena Nikita Mirzani tidak mau memberikan contoh buruk yang bisa dilihat anak-anaknya.
Baca Juga: Bikin Kaget, Vicky Prasetyo Merasa Bersalah karena Renggut Kegadisan Salah Satu Artis
"Tapi aku tuh nggak pernah ngasih-ngasih nunjuk ke anak-anak aku peluk-pelukan, cium-ciuman. Ya, kayak normal aja, ngobrol. Aku nggak pernah ngasih contoh yang buruk-buruk, sih," ujar Nikita Mirzani.
Memiliki pasangan ketika sudah memilki anak memang bukanlah hal mudah. Hal ini karena orang tersebut harus bisa menempatkan diri sebagai orang tua.
Selain itu, jika hubungan itu serius, pasangan juga akan menjadi orang tua baru bagi anak-anaknya. Oleh sebab itu, memiliki pasangan saat sudah punya anak butuh penyesuaian. Melansir laman Romper, berikut beberapa tips memiliki pasangan saat sudah punya anak.
1. Pastikan diri sendiri siap
Penting untuk mengetahui diri siap menjalin hubungan lagi. Apalagi jika hubungan sebelumnya kandas karena perceraian atau perselingkuhan. Untuk itu, penting mengetahui kapan diri sudah siap membuka hati dan menjalin hubungan kembali. Hal ini agar hubungan yang terjadi bukan karena paksaan, apalagi ada anak juga yang harus diurus.
Baca Juga: Ini Hobi Baru Nikita Mirzani Selama di Rutan, Bikin Kuasa Hukum tak Percaya!
2. Biarkan pasangan apa yang diinginkan
Bagi seseorang yang telah memiliki anak, biasanya hubungan yang diharapkan adalah keseriusan. Untuk itu, penting memberitahu pasangan apa yang diinginkan dari hubungan tersebut. Jangan sampai hubungan tersebut tidak ada jalan keluar dan membuatnya berakhir.
3. Jangan buang waktu
Terlalu lama berpacaran terkadang hanya membuang waktu. Sementara di sisi lain ada anak yang juga membutuhkan kasih sayang. Untuk itu, penting agar menemukan pasangan yang serius agar setiap waktu yang dimiliki berharga bagi keduanya maupun sang anak.
4. Jangan bahas masa lalu
Sama halnya sebelum memiliki anak, penting untuk tidak mengungkit kejadian masa lalu di hadapan pasangan. Saat berkencan juga usahakan hindari berbicara mengenai proses perceraian, hak asuh, dan lain-lain. Fokus pada hal-hal yang akan dibangun di masa depan.
5. Ketahui pasangan juga gugup
Mengenalkan pasangan kepada anak bukan hal mudah. Ini pasti akan memberikan perasaan gugup kepadanya. Apalagi ketika bersama anak, mereka tidak akan menjadi prioritas perhatian. Saat mengenalkan dengan anak bisa juga menjadi waktu untuk menganalisis apakah pasangan benar serius dengan hubungan yang dijalankan. Namun, ini semua juga butuh waktu pendekatan di antara keduanya.
6. Tidak harus keluar
Ketika memiliki anak, untuk berkencan tidak harus menghabiskan waktu di luar rumah. Hal ini bisa saja dengan menghabiskan waktu di rumah bersama anak. Ini juga akan menjadikan momen pendekatan antara keduanya, juga dengan anak.
7. Temukan pengasuh
Jika anak masih kecil, penting untuk memiliki pengasuh saat ingin berkencan di luar rumah. Patikan untuk menemukan pengasuh yang baik untuk anak-anak.
8. Jujur
Penting untuk jujur kepada pasangan mengenai kondisi yang terjadi. Jelaskan apakah sang ayah masih ikut membantu mengasuh anak, dan lain-lain. Kejujuran ini akan membuat hubungan menjadi lebih baik dan saling percaya.
9. Perkenalkan pasangan saat siap
Mengenalkan anak kepada pasangan mungkin adalah hal yang sangat sulit. Namun, pastikan mengenalkannya saat diri sendiri siap. Beritahu dan jelaskan baik-baik kepada anak atas kondisi mengapa ada sosok baru dalam keluarga. Namun, semua ini juga harus didasarkan atas kesiapan diri sendiri.
10. Jangan menekan dan merasa bersalah
Pasangan kerap kali belum siap sesungguhnya menjadi orang tua. Untuk itu, jangan menekannya. Namun, jelaskan secara perlahan dan cari solusi bersama jika hubungan tersebut tetap ingin berlanjut.
Jangan juga merasa bersalah karena adanya perasaan anak yang terabaikan atau membawa orang baru. Namun, ini juga bisa menjadi pelajaran kepada anak kalau orang tuanya juga butuh kebahagiaan. Nantinya, anak akan jadi lebih paham dengan situasi yang ada.