Tes skrining sangat penting karena penyakit menular seksual sering kali tidak menunjukkan gejala apapun. Sehingga membuat pengidapnya tak menyadari telah terinfeksi sampai penyakit telanjur bertambah parah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga menyarankan kepada orang yang aktif secara seksual untuk rutin lakukan pemeriksaan PMS, terutama yang memiliki lebih dari satu pasangan seks. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah PMS juga mendeteksi penyakit secara dini.
Orang yang pernah melakukan seks oral atau anal juga harus bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang opsi pengujian tenggorokan dan dubur.
Berikut ilustrasi singkat tentang tes PMS rekomendasi CDC AS:
Tes HIV
Semua orang mulai 13 hingga 64 tahun disarankan lakukan dites HIV setidaknya satu kali seumur hidup.
Tes Gonore
Perempuan yang aktif secara seksual di bawah 25 tahun harus diuji untuk gonore dan klamidia setiap tahun. Perempuan berusia 25 tahun ke atas dengan faktor risiko seperti pasangan seks baru atau berganti-ganti pasangan atau pasangan seks yang mengidap PMS juga harus dites untuk gonore dan klamidia setiap tahun.
Tes bagi Ibu Hamil
Baca Juga: Gila, Ternyata Nikita Mirzani Punya Ritual Ini Sebelum Berhubungan Intim
Ibu hamil harus dites untuk sifilis, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C dimulai sejak awal kehamilan. Mereka yang berisiko terinfeksi juga harus diuji untuk klamidia dan gonore mulai awal kehamilan. Tes berulang mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.