Suara.com - Nikita Mirzani dikenal tak malu mengumbar aktivitas seksualnya kepada publik. Telah jadi rahasia umum kalau perempuan 36 tahun itu kerap berhubungan seksual dengan pasangan di luar status menikah.
Nikita Mirzani bahkan membeberkan permintaan yang selalu diutarakannya tiap kali akan berhubungan seks dengan pasangan.
Kepada Melaney Ricardo di podcast-nya yang tayang pada Senin (14/11/2022), Nikita Mirzani mengaku selalu minta cek kesehatan organ reproduksi terlebih dahulu sebelum berhubungan intim
"Kalau aku punya feeling, 'kayaknya boleh juga, nih, dicobain', nah, sebelum itu aku selalu ngomong sama lelakinya. 'Sorry nih, bukannya mau bikin lo sakit hati atau apa, bisa enggak kita cek sama-sama'," kata Nikita Mirzani.
Baca Juga: Gila, Ternyata Nikita Mirzani Punya Ritual Ini Sebelum Berhubungan Intim
Tujuannya adalah agar keduanya sama-sama tahu status kesehatan kelamin masing-masing demi mencegah penyakit menular seksual.
"Biar dia tahu aku sehat, biar aku tahu dia juga sehat, kami cek sama-sama," ujar Nikita Mirzani.
Berhubungan intim dengan lebih dari satu orang memang meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin atau penyakit menular seksual (PMS). PMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk dari penetrasi vagina, seks oral, dan seks anal.
Penyakit kelamin dapat menular antar pria dan wanita, antar wanita, maupun antar pria. Seorang wanita hamil atau menyusui juga bisa menularkan infeksi seksual pada bayinya.
Selain itu, beberapa jenis penyakit kelamin membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi HIV.
Baca Juga: Permintaan Pertama Nikita Mirzani saat Ingin Berhubungan Intim dengan Lawan Jenis
Dikutip dari Hello Sehat, bila butuh tes skrining IMS, seseorang perlu lebih dulu meminta secara spesifik kepada dokter.
Tes skrining sangat penting karena penyakit menular seksual sering kali tidak menunjukkan gejala apapun. Sehingga membuat pengidapnya tak menyadari telah terinfeksi sampai penyakit telanjur bertambah parah.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat juga menyarankan kepada orang yang aktif secara seksual untuk rutin lakukan pemeriksaan PMS, terutama yang memiliki lebih dari satu pasangan seks. Hal itu perlu dilakukan untuk mencegah PMS juga mendeteksi penyakit secara dini.
Orang yang pernah melakukan seks oral atau anal juga harus bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang opsi pengujian tenggorokan dan dubur.
Berikut ilustrasi singkat tentang tes PMS rekomendasi CDC AS:
Tes HIV
Semua orang mulai 13 hingga 64 tahun disarankan lakukan dites HIV setidaknya satu kali seumur hidup.
Tes Gonore
Perempuan yang aktif secara seksual di bawah 25 tahun harus diuji untuk gonore dan klamidia setiap tahun. Perempuan berusia 25 tahun ke atas dengan faktor risiko seperti pasangan seks baru atau berganti-ganti pasangan atau pasangan seks yang mengidap PMS juga harus dites untuk gonore dan klamidia setiap tahun.
Tes bagi Ibu Hamil
Ibu hamil harus dites untuk sifilis, HIV, hepatitis B, dan hepatitis C dimulai sejak awal kehamilan. Mereka yang berisiko terinfeksi juga harus diuji untuk klamidia dan gonore mulai awal kehamilan. Tes berulang mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.
Tes bagi Pria Gay dan Biseksual
Setidaknya dalam setahun sekali harus lakukan pemeriksaan untuk sifilis, klamidia, dan gonore. Mereka yang memiliki banyak pasangan atau anonim harus dites lebih sering, misalnya, setiap 3 hingga 6 bulan sekali. Setidaknya setahun sekali juga tes HIV. Kemudian setiap setahun sekali lakukan tes hepatitis C, jika sudah didiagnosis mengidap HIV.