Suara.com - Cut Keke masih diiringi rasa sedih setelah meninggalnya sang ayah, Teuku Angkasa bin Teuku Muhammad pada pukul 10.30 WIB, Senin (14/11/2022).
Meski demikian, Cut Keke mengaku bersyukur bisa merawat ayahnya saat sakit. Bahkan, tinggal di rumah berbeda juga bukan menjadi alasan untuknya tidak merawat ayahnya itu.
Walaupun harus sedih ditinggal sang ayah, Cut Keke mengaku, dirinya sudah ikhlas. Baginya kepergian ayahnya membantu menghilangkan rasa sakit yang dialaminya selama ini. Hanya saja Cut Keke tidak menyangka jika ayahnya itu pergi secepat ini.
"Aku sudah ikhlas, karena ini yang terbaik buat papa. Kasihan papa juga sudah sakit, tapi enggak nyangka secepat itu," kata Cut Keke.
Baca Juga: Cut Keke Ikhlas, Merasa Sudah Mengurus Almarhum Ayah dengan Baik
Kepergian ayahnya itu, memang hanya bisa diterima oleh Cut Keke. Apalagi, urusan kematian memang sudah takdir setiap manusia. Oleh sebab itu, manusia hanya bisa menerima dengan ikhlas dan melepaskan orang tersayangnya.
Namun, tidak bisa dipungkiri juga jika melepaskan serta mengikhlaskan orang tersayang, khususnya orang tua. Untuk menerima hal tersebut membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Melansir laman Everyday Health, Pendiri Open to Hope Foundation, Dr. Heidi Horsley, PsyD mengatakan, ketika kehilangan seseorang yang disayang, tidak ada spesifikasi hal benar untuk bereaksi.
Hanya saja, terdapat beberapa cara untuk bisa melewati dan mengikhlaskan kepergian orang tua. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengikhlaskan kepergian orang tua di antaranya sebagai berikut.
1. Mengenali perasaan sedih yang muncul
Baca Juga: Cut Keke Seolah Tak Percaya Sang Ayah Meninggal Dunia
Dengan mengenali perasaan sedih yang muncul, baik rasa rindu, frustrasi, mati rasa, kecemasan, ketidakpercayaan, dan lain-lain akan membantu orang tersebut memahami dirinya sendiri. Ia akan mengetahui perasaannya dan tahu bagaimana untuk mengatasi masalah itu.
2. Biarkan diri merasakan emosi
Sangat normal jika seseorang merasa emosi dan sedih ketika melihat orang tuanya meninggal dunia. Oleh sebab itu, biarkan perasaan tersebut mengalir dalam diri sendiri. Pasalnya, banyak orang yang berusaha mengalihkan perasaan itu dan justru melakukan berbagai hal negatif.
Dikatakan, dengan membiarkan diri merasakan emosi muncul, akan membantunya mengatasi masalah tersebut. Selain itu, diri akan melakukan penyembuhan atas rasa sakit yang dialami.
3. Mencari sosok pendukung
Menghadapi kesedihan sendirian akan membuat perasaan itu semakin sakit. Dengan adanya dukungan dari keluarga, teman, atau kerabat dekat akan membantu meringankan rasa sakit yang dirasakan.
Penelitian mengungkapkan, ketika kehilangan orang tua, melakukan konseling dan mendapat dukungan orang lain dapat membantu mengobati perasaan.
4. Tulis pesan kepada orang tua
Ketika orang tua meninggal dunia, mereka tidak akan melihat langsung kehidupan anaknya di masa depan. Anak dapat menuliskan pesan kepada orang tua di dalam buku mengenai segala pengalaman yang dirasakannya. Hal ini membuatnya tetap merasa bersama orang tua meskipun tidak ada di samping secara langsung.
5. Berduka boleh, asal tidak berlebihan
Membiarkan diri merasakan duka kehilangan orang tua menjadi hal yang wajar. Namun, penting untuk tidak berduka berlebihan. Ketika rasa duka pada porsi yang normal, itu akan membuat perasaan menjadi lebih baik nantinya.
6. Rayakan peringatan orang tua
Meski tidak lagi bersama, melakukan segala perayaan tentang orang tua seperti Hari Ibu, Hari Ayah, dan lain-lain dapat menjadi momen untuk mengenangnya. Hal ini akan membuat perasaan menjadi lebih bisa menerima atas segala hal yang terjadi.
7. Tetap kenang orang tua
Ditinggal oleh orang tua bukan berarti mereka pergi. Namun, orang tua akan selalu ada di hati keluarga dan anak-anaknya. Ingatan serta kenangan yang terbangun akan selalu ada dalam kehidupan. Untuk itu, mengenang orang tua menjadi cara bisa ikhlas menerima kepergiannya, tetapi tidak melupakannya.