Suara.com - Masyarakat ikut penasaran dan ingin mengunjungi Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Namun, sebelum masuk ke dalam masjid seluas 3 hektar tersebut, perhatikan 9 adab memasuki masjid berikut ini.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Persatuan Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ), Senin (14/11/2022).
Dalam Instagram pribadinya, Presiden Jokowi sempat membandingkan kemegahan Masjib Raya Sheikh Zayed Solo dengan aslinya yakni The Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UAE.
"Abu Dhabi punya masjid megah The Sheikh Zayed Grand Mosque, di Solo kini juga berdiri Masjid Raya Sheikh Zayed. Namanya sama, hanya beda ukuran," bunyi keterangan Instagram Presiden Jokowi hari ini, Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Megah dan Indah, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo akan Dikelola Secara Profesional
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sendiri merupakan hadiah dari Presiden Persatuan Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ). Lokasinya, lanjut Presiden Jokowi, berada di area seluas lebih dari 3 hektare di Gilingan, Kecamatan Banjarsari.
Memiliki empat menara, satu kubah utama, kubah-kubah kecil dan ornamen bangunan khas Timur Tengah, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo bisa menampung hingga 10.000 jamaah.
Dengan kemegahan tersebut, tak sedikit masyarakat yang jadi merasa tak sabar untuk mengunjungi masjid ini. Begitu pula mereka yang ingin beribadah di dalamnya.
Namun, sebelum memasukinya, simak dulu 9 adab memasuki masjid yang bisa kamu ikuti, seperti yang Suara.com kutip dari website resmi Muhammadiyah berikut ini.
1. Berjalan ke Masjid Untuk Mendapatkan Pahala Lebih
Berjalan ke masjid ternyata tidak seperti berjalan ke tempat biasa pada umumnya. Dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajat.” (HR. Muslim no. 1553).
Hadis di atas menyiratkan satu hal penting bahwa berangkat ke masjid setara dengan sedekah dengan ketentuan berniat akan melaksanakan salat. Kalau tujuan ke masjid hanya ingin terlibat dalam keributan dan kegaduhan, bukan pahala melainkan dosa yang didapat.
2. Memakai Pakaian yang Bersih, Suci dan Menutup Aurat
Dalam QS. Al-A’raf ayat 31, Allah swt berfirman tentang pentingnya memakai pakaian yang bersih, suci dan menutup aurat, bukan pakaian yang mahal dan bermerk.
Hal ini diperkuat dalam sebuah hadis Rasulullah pernah memerintahkan para sahabat agar merawat kebersihan dan keindahan masjid (HR. Abu Dawud no. 455). Sebagai konsekuensinya, kita tidak diperkenankan untuk membawa benda-benda yang mengandung najis seperti khamr atau segala sesuatu yang dapat memabukkan, kotoran, air kencing, babi, anjing, dan lain-lain.
3. Melangkah ke Masjid dengan Tenang dan Ikhlas
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila kalian mendengar iqamah, berjalanlah menuju salat dan kalian harus tenang, dan jangan buru-buru..” (HR. Bukhari no. 636 dan Muslim no. 602).
Hadis ini menerangkan tentang betapa pentingnya berjalan dengan tenang dan ikhlas menuju masjid, tidak tergesa-gesa sehingga tidak menimbulkan kegaduhan di lingkungan sekitar.
Bila berjalan menuju masjid saja diperkenankan untuk tetap tenang, apalagi saat berada di dalam masjid sangat tidak dianjurkan membuat keributan dan kegaduhan.
4. Dahulukan Kaki Kanan Ketika MUlai Masuk Masjid dan Panjatkan Doa Memasuki Masjid
Dari ‘Aisyah RA mengatakan: “Nabi Saw selalu mendahulukan yang kanan, ketika memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan yang lainnya.” (HR. Bukhari) Arti penting hadis ini menunjukkan bahwasannya memasuki masjid tidak seperti masuk ke dalam ruang umum lainnya.
Ada adab yang perlu dipatuhi agar keberkahan dari Allah melimpah kepada diri kita. Karena itu, ketika hendak memasuki masjid, mulai dengan langkah kaki kanan terlebih dahulu seraya memanjatkan doa.
5. Lakukan Sholat Sunah Tahiyatul Masjid
Rasulullah Saw bersabda: “Apabila kalian masuk masjid, jangan duduk, sampai salat dua rakaat.” (HR. Muslim). Sholat tahiyatul masjid disunahkan dua rakaat sebelum duduk.
Kesunahan sholat ini menjadi hilang ketika masuk masjid langsung duduk, baik lama ataupun sebentar. Ini perlu menjadi rutinitas agar setiap masuk masjid melaksanakan dua rakaat sebelum duduk tidak lupa dan pahalanya mengalir.
6. Manfaatkan Waktu Antara Adzan dan Iqamah Untuk Memperbanyak Doa
Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad). Sudah sangat jelas berdasarkan hadis ini, waktu antara adzan dan iqamah merupakan waktu yang penuh keberkahan (kebaikan).
Sudah sepantasnya seorang muslim menyibukkan diri untuk banyak beribadah sunnah; Sholat sunah tahiyatul masjid, berdo’a, berdzikir, bermunajat, membaca al-Qur’an dan bershalawat.
7. Tidak Melakukan Aktivitas Jual Beli
Rasulullah Saw bersabda: “Jika kamu melihat orang menjual atau membeli di masjid maka katakanlah, ‘Semoga Allah tidak memberi keuntungan pada daganganmu.’” (Tirmidzi no. 1232).
Meski larangan ini tidak lantas membatalkan akad jual beli, namun sabda Rasulullah saw ini menunjukkan bahwa masjid bukan tempatnya melakukan transaksi jual beli.
8. Menerapkan Protokol Kesehatan
Agama Islam (syariah) melarang kita menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan dan perbuatan bunuh diri. Bahkan salah satu unsur tujuan syariah (maqasid asy-syar’iah) yaitu perlindungan terhadap jiwa dan raga (hifz an-nafs).
Di masa pandemi, masjid sebagai tempat komunal harus tetap merawat disiplin protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan interaksi seperlunya dengan jamaah lain.
9. Ucapkan Doa Keluar Masjid
“Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari karunia-Mu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk”.Itulah adab-adab yang senantiasa harus kita perhatikan ketika sebelum, sedang, dan setelah dari masjid.